SOLOPOS.COM - Dirut BRI Asmawi Syam (kiri) meninjau Rumah kreatif Solo, di Manahan Solo, Sabtu (18/2/2017). (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solo kota kreatif dikuatkan dengan kehadiran Rumah Kreatif BUMN (RKB).

Solopos.com, SOLO — Rumah Kreatif BUMN (RKB) Solo dikembangkan menjadi RKB Plus dengan menggabungkan program pendampingan bagi pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan pelaku kreatif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dukungan bagi insan kreatif Soloraya tersebut ditunjukkan lewat penambahan fasilitas coworking space yang bisa dimanfaatkan anggota yang telah melakukan registrasi. RKB Plus Solo merupakan proyek pengembangan rintisan kedua RKB setelah Jogja.

Operator RKB Plus Solo, Anggit Pandu, menyampaikan RKB Plus Solo terbuka bagi pelaku UMKM maupun insan kreatif Soloraya. Sejak dirintis Desember lalu, saat ini sudah ada 48 pelaku UMKM dan 15 insan kreatif Soloraya yang tergabung di sana.

“Harapan kami coworking space di sini bisa bersinergi dengan UMKM yang sudah bergabung di RKB. Tempat ini bisa jadi hub antara pekerja kreatif dan UMKM Soloraya,” terang Anggit, saat ditemui Solopos.com di sela peresmian RKB Plus Solo, Sabtu (18/2/2017) siang.

Anggit mengatakan RKB Plus siap mendampingi seniman grafis, animasi, seni pertunjukan, film, start up digital, dan pelaku UMKM. Syaratnya, peserta melakukan registrasi dan bersedia dianalisis kapasitasnya.

“Kami bantu bikin bisnis plan, proses, dan sharing. Tapi yang perlu diingat, di sini tempat orang belajar cari uang. Bukan sekadar tempat mencari ilmu. Kami bantu yang benar-benar fokus. Setelah coaching tiga bulan, kami evaluasi. Ketika hasilnya enggak oke, kami kasih kesempatan belajar tiga bulan lagi. Kalau tidak ada kemajuan, kami ganti yang lain,” katanya.

Menurut Anggit, kolaborasi pekerja kreatif dan pelaku UMKM dalam satu wadah dipandang efektif. Saat pelaku UMKM kehabisan ide, bisa mencari solusinya lewat pekerja kreatif, dan sebaliknya. “Kami fasilitasi semuanya di sini. Ada dua meeting pot, tempat diskusi, dan ruang pelatihan berkapasitas 70 orang. Kalau mau ketemu klien juga bisa di sini,” ujarnya.

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Asmawi Syam, dari sejumlah peserta RKB yang didukung  perusahaannya, rata-rata mengeluhkan kendala standardisasi produk. “Mereka butuh cara meningkatkan kualitas produk. Banyak yang belum menggunakan bahan baku belum standar,” jelasnya.

Selain itu, dia menyebut banyak pelaku UMKM yang belum sadar pentingnya mengantongi legal hak kekayaan intelektual (Haki). “Padahal harapan kami pemasarannya lewat e-commerce. Kami khawatir saat produk sukses di pasaran global, produknya  diaku orang lain,” paparnya.

Menurut Dirut, BRI berkomitmen memberikan dukungan permodalan untuk pengembangan usaha mitra RKB. “Modalnya pasti. Dukungan kami ke UMKM jelas. 72% kredit yang kami salurkan untuk UMKM,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya