SOLOPOS.COM - Maestro keroncong, Waljinah (kanan), bersama penyanyi orkes keroncong (OK) Ranisinar dari Bandung, Syely Tri Puja Lestari, menyanyikan lagu yang bertajuk Bajing Luncat, saat Solo Keroncong Festival (SKF) 2017 di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (22/7/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dinas Kebudayaan Solo berkomitmen menjaga regenerasi keroncong lewat sejumlah program.

Salah satunya yakni melalui agenda tahunan mereka berupa Solo Keroncong Festival (SKF) 2021 yang akan digelar pada awal November mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Agus Santoso, Kamis (14/10/2021), menegaskan pentingnya regenerasi musik tradisi, termasuk keroncong.

Selama ini banyak kelompok musik keroncong yang tumbuh dan berkembang di Solo. Dinas merangkul mereka dengan memberikan kesempatan tampil di sejumlah event kota.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 1 Oktober 1917, Maestro Keroncong Gesang Dilahirkan

SKF 2021 nanti bakal melibatkan banyak kelompok anak muda. Baik yang berasal dari dalam Kota Solo maupun luas Kota Solo. Ada belasan nama yang sudah masuk dalam daftar peserta acara tahunan ini.

“Kelompok yang lama juga kami libatkan, sehingga nanti tetap ada proses kolaborasi dengan yang sepuh. Biarkan regenerasi ini jadi proses alam yang harus dilalui untuk mempertahankan seni tradisi, “ kata Agus.

Begitu juga dengan bidang lain seperti wayang, dalang, dan karawitan. Agus bersama Dinas Kebudayaan berusaha menggandeng anak-anak muda di sejumlah agenda kota.

Baca Juga: Penyanyi Keroncong Asal Solo Endah Laras Jadi Maskot SIPA 2021

Misalnya adanya festival karawitan dan dalang. Menurutnya pentas seni jadi ruang yang cukup efektif sebagai proses regenerasi.

Komitmen mereka kemudian ditegaskan dalam perayaan pre-event Solo Keroncong Festival (SKF) secara daring sejak Senin (11/10/2021) – Jumat (15/10/2021).

Acara yang digelar secara daring di kanal YouTube Dinas Kebudayaan, Pariwisata Solo, Gibran TV, dan Batik Solo TV ini mengusung penyanyi muda Woro Mustiko Siwi sebagai salah satu penampil utama.

Baca Juga: Profil Waldjinah, Penyanyi Keroncong Asal Solo yang Terkenal hingga Mancanegara

Woro tampil bersama rekan-rekan anak muda lainnya dalam kelompok Keroncongisasi. Disusul para penampil lain seperti Swastika, Plasu Minimal, Barona, dan Pandawa.

“Dinas Kebudayaan menampilkan kelima orkes keroncong ini sebagai upaya menghidupkan musik keroncong, sehingga keroncong bisa diterima semua usia dan semua kalangan,” Kata Agus.

Setiap orkes keroncong (OK) menyuguhkan tema yang berbeda. Wakil dari Hamkri Muda Solo, Barona, misalnya. Mereka bakal membawakan deretan tembang dengan tema Senandung Karya Ismanto.

Baca Juga: Kafe Keroncong Bukti Peduli Bank Jateng pada Seniman Tradisi

Plasu Minimal membawakan karya bertajuk Balutan Corona. Sementara, OK Swastika yang tampil pada hari pertama membawa lagu-lagu Budiman BJ dan WS Nardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya