SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan tol.(jnktollroad.com)

Solopos.com, KLATENPemkab Klaten mulai memutar otak untuk memikirkan pemanfaatan rest area jalan tol Solo-Jogja agar Klaten menjadi tempat tujuan di antara Kota Solo dan Kota Jogja. Nantinya, rest area yang dibangun di Klaten merupakan rest area tipe A.

Penjabat (Pj) Sekretaria Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan jalan tol Solo-Jogja di Klaten bakal dilengkapi dua rest area. Masing-masing berada di Manjungan (Ngawen) dan Demakijo-Jagalan (Karangnongko).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rest area yang berada di Klaten nanti merupakan rest area tipe A. Di rest area tersebut akan dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Keberadaan rest area ini harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat [pelaku UMKM dan kuliner],” kata Jajang Prihono, saat ditemui Solopos.com, di kompleks Setda Klaten, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Antisipasi Sesar Opak, Konstruksi Jalan Tol Solo-Jogja Diperkuat

Jajang Prihono sangat berharap keberadaan jalan tol Solo-Jogja tidak akan mematikan warga di Kabupaten Bersinar. Sebaliknya, keberadaan jalan tol Solo-Jogja harus dapat menghidupkan sekaligus memberikan dampak positif ke warga, terutama menggerakkan roda perekonomian warga.

“Terlebih ada yang menyebutkan waktu tempuh Solo-Jogja via jalan tol hanya 20 menit. Itu akan menjadi tantangan bagi kami. Harus bisa putar otak agar pengguna jalan tol tidak bablas [dengan daerah tujuan Solo atau Jogja]. Butuh terobosan yang kami pikirkan agar Klaten menjadi daerah tujuan bagi pengguna jalan,” katanya.

Jajang Prihono mengatakan keberadaan dua rest area di jalan tol Solo-Jogja menjadi nilai plus bagi Kabupaten Bersinar. Selain rest area, di Klaten juga terdapat tiga exit tol. Masing-masing berada di exit tol Karanganom di Kuncen (Kecamatan Ceper); exit tol kota di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen; exit tol Prambanan di Jogonalan.

Baca Juga: 200-an Saluran Irigasi di Klaten Terdampak Jalan Tol Solo-Jogja

“Itu harus dimaksimalkan sesuai dengan pemanfaatannya. Kira-kira rest area arep dinggo apa? Terlepas dari hal itu, yang penting

rest area ada dulu di Klaten. Perkara nanti ada evaluasi dari pemanfaatannya di waktu mendatang, itu hal yang wajar,” katanya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Pemkab Klaten mendukung pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang menjadi proyek strategis nasional (PSN). Di sisi lain, pembangunan jalan tol Solo-Jogja harus memberikan dampak positif ke warga.

“Termasuk rest area itu, kami menginginkan ada di dua daerah berbeda. Sehingga ada pemerataan ekononi bagi warga,” katanya.

Baca Juga: Ini 2 Situs Cagar Budaya Klaten yang Dilewati Tol Solo-Jogja

Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi.

Total desa terdampak jalan tol Solo-Jogja mencapai 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

“Dengan jalan tol ini nanti, jarak Solo-Jogja yang biasa ditempuh 1,5 jam bisa menjadi 20 menit,” kata General Manager Lahan dan Utilitas PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya