SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA: Solo akhirnya terpilih menjadi tuan rumah Kongres PSSI yanga digelar 30 Juni mendatang.

Nantinya, kongres  di Solo-lah yang akan menentukan siapa ketua umum, wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif PSSI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Solo adalah kota yang strategis, dapat dijangkau dari semua daerah,” jelas Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar, Senin (6/6).

Ditambah, kata Agum, faktor sejarah perkembangan sepak bola dan PSSI yang jika digelar di Solo selalu berujung sukses.

“Ini adalah apresiasi kami terhadap masyarakat Jawa Tengah, khususnya Solo dalam memajukan perkembangan sepakbola nasional,” tegas Agum.

Sebelumnya ada empat kota yang menjadi kandidat tuan rumah kongres, yakni Palembang, Jogja, Jakarta dan Solo.
 
“Keputusan ini sudah bulat, Solo juga telah menyatakan kesiapannya,” ujar Agum.

Dipilihnya 30 Juni yang merupakan batas akhir yang diberikan FIFA, menurut Agum, agar pihaknya memiliki banyak waktu untuk persiapan.

“Kami ingin kongres berjalan sesuai dengan agenda yang ada. Untuk itu semua pihak harus mendukung pelaksanaannya,” katanya.

Guna mempercepat proses administrasi pada 13 Juni nanti, KN akan langsung mengirim surat undangan kepada pemilik suara yang telah terdata sebelumnya, serta para calon ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksektutif PSSI pada 13 Juni nanti.

Solo siap
Walikota Solo, Joko Widodo, menyambut baik penunjukkan Kota Solo sebagai tuan rumah Kongres PSSI lanjutan, 30 Juni mendatang. Pria yang akrab disapa Jokowi ini mengaku siap memberikan segala fasilitas yang dibutuhkan untuk menggelar kongres.

“Intinya kami siap. Kebutuhan untuk menggelar kongres sepenuhnya akan kami dukung. Baik kebutuhan terkait segi fasilitas, sarana dan prasarana, sedikit biaya kami siap membantu,” jelasnya.

Jokowi menambahkan, untuk menggelar kongres nanti, Solo tak akan kesulitan dalam menyediakan fasilitas. Beberapa lokasi di Solo tercatat memenuhi syarat untuk menggelar kongres.

Apalagi menurut Jokowi, dalam kongres nanti, jumlah peserta yang ambil bagian hanya berkisar 100-an orang. Sehingga baginya tak akan kesulitan dalam mencarikan tempat untuk menggelar kongres penyelamatan bagi PSSI.
“Solo banyak memiliki gedung-gedung yang memenuhi kapasitas untuk peserta kongres. Di mana saja bisa, apalagi peserta paling cuma sekitar 100-an orang,” imbuh Jokowi.

Selain dukungan terhadap segala fasilitas yang dibutuhkan, Jokowi juga berjanji akan menyukseskan jalannya kongres. Terutama pada sektor keamanan agar kisruh kongres di Jakarta lalu serta di Pekanbaru, tak terulang di Solo.

Hal senada dengan Jokowi juga dilontarkan anggota KN PSSI yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota (Wawali) Solo, FX Hadi “Rudy” Rudyatmo.

Rudy menyambut gembira terpilihnya Solo menjadi tuan rumah Kongres PSSI. Kepercayaan itu akan dibayar dengan berusaha menjaga kongres supaya berlangsung lancar dan aman.

“Kongres akan dilaksanakan di Hotel Sunan Solo. Ini sebuah kehormatan bagi Solo, apalagi kota ini memang kaya dengan sejarah panjang sepak bola nasional. Sebagai tuan rumah, tentu saja kami tak cuma berpangku tangan. Kami akan melakukan persiapan sebaik mungkin supaya kongres berjalan mulus, lancar dan tak ada kendala apapun. Ini sebuah kepercayaan yang harus kami jaga baik-baik,” kata Rudy di Jakarta, ketika dihubungi Jaringan Berita Bisnis Indonesia (JIBI) melalui telepon selulernya, Senin (6/6) sore.

Rudy berharap kisruh kongres di Jakarta tak terulang lagi. Sebagai anggota KN maupun bagian masyarakat Solo, Rudy menginginkan kongres kali ini berjalan sesuai agenda, yaitu memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif PSSI. Semua pihak, kata dia, harus mengedepankan kepentingan sepak bola nasional di atas segalanya.

Untuk mengantisipasi terulangnya kericuhan seperti di kongres sebelumnya, pengamanan secara ketat disiapkan. Detail pengamanan kongres bakal dibahas dalam pertemuan khusus di Solo, yang dipimpin langsung oleh Ketua KN, Agum Gumelar. Namun Rudy belum bisa memastikan kapan pertemuan bakal digelar.

“Untuk pengamanan akan disiapkan sebaik mungkin. Jumlah personel dan bagaimana konsep pengamanan akan dibahas bersama, dipimpin Pak Agum. Sekali lagi saya berharap kongres berjalan seperti agenda yang dirancang. Jangan sampai Indonesia dijatuhi sanksi FIFA, karena hal itu akan membuat negara ini terkucil dari pentas sepak bola dunia,” tegas Ketua Umum Persis Solo ini.

Konsultasi
Komite Normalisasi akan mengunjungi AFC, jelang kongres untuk berkonsultasi dengan federasi sepakbola Asia itu.

Rencananya ada dua orang yang akan mewakili KN untuk mendatangi AFC. Salah satunya adalah Joko Driyono. Keduanya akan berangkat pada Rabu (8/6) mendatang.

“Rapat juga memutuskan, sesuai saran FIFA kami akan berkonsultasi dengan AFC. Kami akan mengirim dua utusan ke AFC pada Rabu besok ke Kuala Lumpur,” ucap Agum.

Kongres PSSI di Solo, Jawa Tengah nanti, merupakan kongres luar biasa. Jika kongres nanti gagal, Indonesia terancam sanksi suspend per 1 Juli nanti. Sebelumnya,
Kongres PSSI yang dihelat pada 20 Mei berakhir ricuh.



Selanjutnya, FIFA memberikan kesempatan terakhir bagi PSSI untuk mengadakan kongres dengan batas waktu sampai 30 Juni. Jika gagal, Indonesia otomatis dikenai sanksi FIFA pada 1 Juli 2011.

Dalam keputusannya, FIFA tak hanya menenggat PSSI untuk melaksanakan kongres, tetapi juga meminta PSSI menjadikan LPI berada di bawah pengawasan federasi sepakbola nasional itu.

Selain itu, FIFA juga menegaskan bahwa Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta tetap tidak bisa maju ke dalam pemilihan.(Harian Jogja/Wahyu Kurniawan & JIBI/SOLOPOS/Imam Yuda Saputra & Yusmei Sawitri)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya