SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>–Pengamat Transportasi dari Masyarakat Trasportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai pengoperasian KRL Solo-Jogja harus didukung dengan perbaikan pelayanan moda trasportasi darat lainnya. Pemerintah harus memikirkan penyediaan layanan transportasi yang terintegrasi. Djoko yakin pengguna layanan kereta api dengan tujuan Solo-Jogja dan Jogja-Solo akan semakin banyak dengan hadirnya KRL. Jika tidak diakomodasi oleh layanan bus atau angkuta, mereka akan tetap memadati jalanan kota dengan kendaraan pribadi masing-masing.</p><p>&ldquo;Saya rasa tak perlu membangun stasiun baru untuk di Solo. Yang perlu disiapkan adalah layanan transportasi umum yang terintegrasi. BST maupun angkuta itu ya idealnya ada sampai ke kampus-kampus, sekolah-sekolah, dan permukiman warga,&rdquo; kata akademisi Unika Soegijapranata, Semarang tersebut saat dimintai komentar Solopos.com, Senin (2/4/2018).</p><p>Djoko menyebut rencana pembangunan KRL Solo-Jogja sebenarnya telah mencuat saat era Pemerintahan Presiden SBY. Namun belum jadi dibangun. Kemudian pada awal Presiden Jokowi menjabat, rencana pembangunan KRL Solo-Jogja kembali mencuat. Tapi pemerintahan saat itu tidak memliki anggaran. Djoko mendukung jika KRL jadi dibangun mulai tahun ini.</p><p>Pengamat Transportasi dari Universitas Sebelasa Maret (UNS) Solo, Syafii, juga menilai tak perlu ada penambahan stasiun di Solo seiring dengan rencana pengoperasian KRL Solo-Jogja. Menurut dia, keberadaan stasiun pemberhentian bisa memperpanjang waktu tempuh KRL untuk mencapai Jogja dari Solo maupun sebaliknya. Padahal, nilai jual dari KRL salah satunya adalah mampu menawarkan perjalanan lebih cepat dari penggunaan kereta biasa. Namun, Syafii menganggap, tidak masalah jika disediakan satu sampai dua stasiun baru untuk mendekatkan penumpang terutama di daerah di luar Solo, seperti Klaten.</p><p>&ldquo;Untuk mengetahui perlu atau tidaknya penambahan stasiun, harus ada katakanlah kajian terlebih dahulu. Saya kira penggunaan KRL ini bakal menjadi tren ke depan, bukan saja di Indonesia, tapi juga di kota besar lain di dunia. Keunggulannya kan jelas, speed lebih baik, akselerasi juga lebih cepat. Saya yakin keberadaan KRL ini mampu meningkatkan pegerakan penumpang dan mengantisipasi pergerakan kendaraan pribadi Solo-Jogja,&rdquo; jelas Syafii.</p>

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya