SOLOPOS.COM - Kondisi di SPBU Banyuagung, Solo, seusai dispenser BBM terbakar, Senin (23/11/2015). (JIBI/Solopos/Facebook)

Solopos.com, SOLO — Enam tahun lalu, tepatnya pada 23 November 2015, kebakaran melanda SPBU Banyuagung, Kadipiro, Solo.

Solopos.com edisi Senin (23/11/2015) mengabarkan kebakaran SPBU itu dipicu oleh kecelakaan tunggal yang dialami truk yang diduga mengalami rem blong. Karena tak bisa berhenti, truk itu menghantam dispenser di SPBU. Peristiwa itu menyebabkan dispenser roboh dan membuat sambaran api.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Konsumen yang tengah mengisi bensin berlarian menyelamatkan diri. Nahas bagi seorang warga RT 003/RW 014 Kadipiro, Banjarsari, Sulasmo, 55, dia ikut tersambar api yang menyebabkan luka bakar 90% kondisinya kritis.

Sesaat setelah kejadian, SPBU itu langsung tutup. Sementara dispenser yang tertabrak langsung diganti. Kejadian ini berlangsung Senin (23/11/2015) pukul 14.30 WIB.

Baca Juga: KEBAKARAN SOLO : Korban SPBU Banyuagung Meninggal Dunia

Pejabat Humas RSUD dr. Moewardi Solo kala itu, Elysa, menerangkan kondisi korban kritis ketika masuk RS karena mengalami luka bakar hingga 90%.

Pantauan Solopos.com di lokasi, satu dispenser yang terbakar sudah diamankan. Begitu pun truk penabrak dispenser SPBU.

Di lokasi kejadian, masih terdapat sandal dan helm korban yang meleleh akibat kobaran api. Aparat Polsek Banjarsari yang tiba di lokasi kejadian langsung memeriksa para saksi, termasuk kernet dan awak truk tersebut.

Baca Juga: KEBAKARAN SOLO : Tragedi SPBU Banyuagung, Korban-Sopir Truk Ternyata Teman Baik, Kasus Dihentikan

”Kami masih mendalami kejadian ini. Dugaan kuat, rem truk blong. Sehingga menabrak dispenser SPBU dan terjadi kebakaran,” ujar Kapolsek Banjarsari kala itu, Kompol Danu Pamungkas, di sela-sela olah TKP.

Kejadian itu menyedot perhatian warga. Para pengguna jalan juga ramai-ramai menyaksikan kejadian. Namun, aparat dan pemilik SPBU melarang warga masuk ke area SPBU.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, musibah terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Sebuah truk berpelat nomor H 1595 SW memasuki area SPBU dari arah pintu barat.

Ketika sudah mendekati pompa SPBU di sisi selatan, truk yang dikemudikan warga RT 001/RW 015 Cemani, Grogol, Sukoharjo, Frenki Setiawan, 33, tersebut tak kunjung berhenti.

Baca Juga: KEBAKARAN SOLO : Sopir-Kernet Truk Penabrak SPBU Banyuagung Ditahan Polisi

Diduga rem blong, truk tersebut terus melaju dan menghantam pompa SPBU berkode 4457111 tersebut. Seketika, dispenser SPBU roboh dan langsung menyulut kebakaran.

Pegawai dan warga yang mengantre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU kocar-kacir menyelamatkan diri, tak terkecuali sopir truk. Namun nahas bagi Sulasmo. Pengendara sepeda motor Honda Astrea berpelat nomor AD 5484 RH itu tak sempat menyelamatkan diri karena hanya beberapa jengkal di dekat lokasi kejadian.

Korban langsung tersambar api. Tubuh lelaki itu bahkan tersungkur di lantai dengan api yang masih menyala-nyala di tubuhnya. ”Begitu dispenser SPBU roboh, api memercik, membesar, lalu menyambar tubuh korban. Kami semua menjauh menyelamatkan diri,” ujar saksi mata, Wibowo, 46, pengawas SPBU Banyuagung, kepada wartawan.

Baca Juga: KEBAKARAN SOLO : Korban Truk Tabrak SPBU Banyuagung Tak Miliki BPJS, Biaya RS Tembus Rp100 Juta!

Melihat Sulasmo terbakar, petugas SPBU menyambar tabung alat pemadam api ringan (APAR) dan lekas menolong korban. Setelah api padam, korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo.

Wibowo menyatakan kebakaran tersebut tak sempat merembet ke lokasi lain. Menurutnya, dispenser SPBU dilengkapi alat otomatis yang bisa menutup saluran BBM ketika tiba-tiba terputus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya