SOLOPOS.COM - Agenda Solo Great Sale 2015 (Twitter.com/@GreatSoloSale)

Solo Great Sale digelar sejak 1 Februari lalu, Selama 14 hari transaksi diperkirakan mencapai Rp21 miliar.

Solopos.com, SOLO —Transaksi selama dua pekan pelaksanaan Solo Great Sale (SGS) 2015 diperkirakan mencapai lebih Rp21 miliar. Namun yang tercatat oleh panitia hanya sekitar Rp7,6 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panitia SGS 2015, Sri Haryanto, menyampaikan transaksi pada pekan kedua meningkat tajam jika dibandingkan pekan pertama, yakni Rp2,54 miliar.

Hal ini karena penjualan otomotif meningkat, bahkan mampu masuk dalam tiga kategori teratas transaksi paling tinggi, setelah supermarket dan gadget. Selain itu, saat ini semakin banyak masyarakat yang mengetahui program SGS sehingga semakin banyak yang melakukan transaksi dan menukarkan poin.

“Kami perkirakan transaksi yang terjadi lebih dari tiga kali lipat transaksi yang tercatat saat ini. Hal ini karena banyak yang tidak menukarkan struknya untuk memperoleh smart card atau poin,” ungkap laki-laki yang akrab disapa Gareng ini kepada wartawan sebelum berkeliling ketenat yang menjadi peserta SGS, Selasa (17/2/2015).

Dia menyampaikan transaksi di hotel saat ini juga sudah meningkat, tercatat ada sekitar Rp800-an juta transaksi yang dilakukan di hotel. Hal ini karena sudah mulai banyak wisatawan yang masuk ke Solo, dengan tiga tertinggi tingkat kunjungan hotel adalah Aston Hotel Solo, Grand Orchid Hotel, dan Solo Paragon Hotel and Residence.

Wakil Ketua Panitia SGS 2015, Daryono, mengatakan penjualan otomotif diprediksi inggi saat pekan keempat karena ada pameran di Solo Paragon Lifestyle Mall. Namun saat ini grafik penjualan otomotif sudah mulai meningkat. Pihaknya meyakini pelaksanaan SGS ini sukses meramaikan bisnis dan pariwisata di Kota Bengawan saat low season seperti saat ini.

General Manager Circle Card Indonesia, Ira Oktarini, selaku pihak ketiga yang mengelola penerbitan smart card dan pengelolaan sistem poin menyampaikan saat ini sudah ada sekitar 4.000 smart card yang didistribusikan. Distribusi paling banyak dilakukan di mal dan hotel.

Lebih lanjut, dia menyampaikan selalu berkoordinasi dengan tenant terkait ketersediaan smart card supaya tidak terjadi kekosongan. Menurut dia, beberapa waktu lalu adalah salah satu toko buku yang sampai kehabisan kartu pintar karena input data konsumen di-pending sehingga menumpuk.

Namun saat ini semua kartu sudah tersedia, bahkan di setiap akhir pekan, masing-masing mal akan ada tambahan sekitar 200 kartu untuk mengantisipasi lonjakan konsumen.

Tak dipungkiri penerbitan kartu tersebut sangat bergantung dengan jaringan internet karena penentuan nomor undian harus dilakukan secaraonline supaya tidak ada nomor undian ganda. Namun hal ini memberi keuntungan bagi panitia untuk mengetahui jumlah transaksi dan memetakan potensi perdagangan di Solo.

“Berdasarkan data yang sudah masuk, top spender sampai Rp200 juta secara akumulasi,” tuturnya.

Sementara itu, pada Selasa sing, panitia SGS berkeliling ke Kauman, Pusat Grosir Solo (PGS), Kampung Batik Kauman, Sopar Mall, danSolo Square. Hal ini untuk mengetahui pelaksanaan, hambatan dan masukan dari pelaku di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya