SOLOPOS.COM - Agenda Solo Great Sale 2015 (Twitter.com/@GreatSoloSale)

Solo Great Sale 2015 dimulai sejak 1 Februari lalu. Ratusan toko, outlet hinga hotel memberikan diskon besar-besaran.

Solopos.com, SOLO — Pelaku usaha perhotelan mengaku Solo Great Sale 2015 belum berdampak pada kenaikan okupansi hunian pada empat hari setelah bulan diskon tersebut berlangsung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

General Manager (GM) Syariah Hotel Solo, Purwanto Yudhonagoro, menjelaskan SGS belum membawa perkembangan berarti untuk tingkat hunian hunian di hotel berbintang empat tersebut.

Okupansi hunian di sejumlah hotel Solo juga belum merangkak naik dari jumlah okupansi pada Januari lalu yaitu tak lebih dari 40 persen. Meskipun tak sedikit pula hotel yang mengaku okupansinya naik, bukan karena SGS melainkan tujuan lain di Solo.

“Di Syariah hotel sendiri okupansi kami masih 20 persen setiap hari dari jumlah 387 kamar. Sekitar 60 kamar yang setiap hari berhasil dijual,” jelas dia saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (4/2/2015).

Lebih lanjut Purwanto mengatakan SGS mungkin terasa dampaknya pada sektor barang. Orang-orang pasti lebih tertarik membeli barang-barang diskon daripada hunian di hotel meskipun diskon sampai 60 persen plus 20 persen.

Purwanto menguraikan hal tersebut juga memicu manajemen hotel untuk melakukan strategi pemasaran yang lebih mendalam. “Kami sekarang tak hanya memberikan diskon kamar saja, tetapi yang lainnya seperti food and baverage maupun fasilitas lainnya kami jual,” kata dia.

Meskipun belum berpengaruh, Purwanto menuturkan ia masih optimistis bisa menaikan okupansi pada Februari. Namun, ia membeberkan awal tahun menjadi salah satu faktor belum ada pengaruh apapun untuk dunia perhotelan.

“Alangkah bagusnya SGS dilaksanakan pada bulan liburan, jadi orang-orang bisa datang ke sini tidak sekadar belanja,” kata dia.

Tingkat Pengunjung

Sementara itu, GM Best Western Premier Solo Baru, Sukoharjo, Benk Mintosih, membeberkan SGS belum memengaruhi tingkat pengunjung hotelnya. Pengunjung hotel yang tertarik menginap tak lebih dari 10 orang.

“Orang-orang lebih tertarik pergi ke pusat perbelanjaan daripada menginap di hotel. Promosi ke luar kota yang belum getol menjadi faktor utama kurangnya pengunjung hotel,” kata dia.

Okupansi hunian di Solo, imbuh Benk , pada Februari hanya sekitar 35 persen dampai 40 persen. Pada gelaran SGS, diharapkan mampu menaikan okupansi sampai 45 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya