SOLOPOS.COM - Solo Great Sale 2020. (Instagram-@sologreatsale)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akhirnya menunda event Solo Great Sale atau SGS 2021. Sedianya pesta diskon pusat perbelanjaan dan pasar tradisional itu akan berlangsung 1-28 Februari.

Panitia SGS 2021 dari jajaran Pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Solo sudah menyerahkan surat penundaan acara tersebut kepada Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Selasa (5/1/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, SGS berpotensi memunculkan kerumunan sehingga harus ditunda. Panitia tidak berani menggelar kegiatan tersebut.

Kades Karangtengah Wonogiri Tak Jadi Dipenjara Dalam Kasus Perzinaan, Kok Bisa?

“Tidak berani melaksanakan dan panitia sudah berkirim surat kepada kami,” katanya mengenai pembatalan Solo Great Sale 2021 kepada wartawan, Selasa.

Rudy, sapaan akrabnya, menyebut event lain juga berpotensi mengalami penundaan mengingat pandemi yang masih berlangsung.

Pada 2021 ini, Pemkot merilis 29 event berskala kota yang tercantum dalam kalender event tahunan. Termasuk SGS, Kirab Boyong Kedaton Hari Jadi Kota Solo ke-276, dan 300 pertunjukan seni budaya di Gedung Wayang Orang Sriwedari maupun Taman Balekambang.

Wali Kota Solo Terbitkan SE Terbaru Soal Prokes, Begini Tanggapan Pengelola Toko Modern

Mengundang Kerumunan

Apabila kasus Covid-19 terus mengalami lonjakan, kegiatan lain berpotensi mengundang kerumunan kemungkinan ditunda.

“Perayaan Hari Jadi Kota Solo dan Kirab Boyong Kedaton masih belum bisa diputuskan karena akan dirapatkan dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan," ujar Rudy.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan 44 pasar tradisional siap menjadi peserta SGS pada tahun ini, meski pandemi masih berlangsung.

Solo Dapat Jatah 4.364 Vaksin Covid-19, Ini Lokasinya Penyimpanannya

“Semua pedagang sudah siap meramaikan SGS seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi kami masih menunggu keputusan panitia,” jelasnya mengenai Solo Great Sale 2021.

Lebih lanjut, ia mengatakan SGS di pasar tradisional berlangsung tak berbeda dari transaksi pada hari-hari biasa. Pedagang hanya memberikan kupon kepada pembeli saat bertransaksi dalam jumlah tertentu di pasar.

Kemudian, kupon tersebut diundi sehingga operasional pasar tetap berlangsung seperti biasa. “SGS berlangsung atau tidak kan pasar tetap beroperasi. Saat SGS berlangsung, pedagang masih bisa memberikan kupon untuk ditukarkan poin, yang lantas diundi," papar Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya