SOLOPOS.COM - Penutupan Solo Great Sale 2018 di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Rabu (28/2/2018). (M Ferri Setiawan/JIBI/SOLOPOS)

Nilai transaksi SGS 2018 Rp533,988 M.

Solopos.com, SOLO—Solo Great Sale (SGS) 2018 ditutup dengan total nilai transaksi mencapai Rp533,988 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nilai ini jauh melebihi angka target Rp425 miliar dan realisasi SGS 2017 yang hanya Rp245 miliar. Selain itu, SGS 2018 akhirnya diikuti 5.631 tenant dengan jumlah kartu member yang tersebar sebanyak 49.890 kartu.

Berdasarkan informasi yang diterima Solopos.com, pasar tradisional dinilai paling bergeliat dengan dampak event SGS 2018. Bahkan, nilai transaksi di 44 tradisional itu mencapai lebih dari Rp30 miliar. Angka ini dinilai belum maksimal karena dalam pelaksanaanya masih kerap menemui kendala teknis.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari lima besar sektor bisnis yang berpartisipasi dalam SGS, pasar tradisional ini hampir mengalahkan hotel dan mal. Sedangkan dua sektor tertinggi, yakni otomotif dan transportasi bersaing ketat. (baca: SOLO GREAT SALE 2018: 4 Tahun Masih Sebatas Branding, Ini Target SGS Berikutnya)

Walikota Solo, F.X.Hadi Rudyatmo, mengatakan SGS mampu menggeliatkan industri ritel, hotel, dan mal di Solo. Dia menilai tidak sia-sia Pemkot Solo memberikan insentif berupa keringanan pajak 30% dan hasilnya okupansi hotel naik saat low season.

Rudi punya keyakinan tahun depan SGS 2018 akan lebih baik lagi dengan hadirnya daya tarik wisata baru di Solo di antaranya wisata Sungai Bengawan Solo dan Jembatan Kaca Kali Anyar Tirtonadi. Rudy sapaannya pun berharap objek wisata bisa aktif dalam event yang mengolaborasikan trade dan tourism itu.

“Kalau destinasi wisata baru sudah dibuka kaki berharap target untuk Solo Great Sale ini bisa lebih besar lagi,” kata Rudy.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, M.Arif Sambodo, meminta Kadin Solo sebagai penyelenggara segera lakukan evaluasi agar SGS tahun mendatang semakin baik khususnya dari sisi transaksi dan efektivitasnya menghadirkan wisatawan. Kepesertaan pasar tradisional juga diharapkan mampu menjadikan pasar jadi destinasi wisata.

“Saya beharap SGS jadi lokomotif ekonomi di Jateng. Berbagai event kreatif seperti ini perlu diselenggarakan rutin untuk mengurangi pengangguran dan memajukan UMKM,” kata Arif.

Sementara itu, dalam upacara penutupan SGS 2018, dibacakan beberapa hasil lomba di antaranya lomba pasar tradisional dan distribusi kartu terbanyak.

Lomba pasar tradisional memuat empat kategori, yakni transaksi dengan nontunai, kepala pasar kaitannya dengan pengelolaan pasar kelas 1 dan 2, kepala pasar kelas 3, dan pasar tradisional terheboh.

Pasar dengan transaksi nontunai tertinggi diraih Pasar Singosaren, disusul Pasar Gede dan Pasar Triwindu. Kepala pasar kelas 1 dan dua dimenangi Pasar Gede, Pasar Depok, dan  Pasar Triwindu. Kategori kepala pasar kelas 3 dijuarai Pasar Sangkrah, Pasar Besi Tua, dan  Pasar Joglo. Pasar terheboh kembali dimenangi Pasar Sangkrah, Pasar Tanggul, dan Pasar Depok.

“Lomba pasar tradisional sengaja memasukkan kategori nontunai karena kami bekerja sama dengan Bank Indonesia dan ini semacam percobaan agar penggunaan transaksi nontunai bisa diterapkan di pasar tradisional,” kata Ketua II SGS 2018, David R.Wijaya.

Kepala Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, berharap pasar tradisional bisa menjadi destinasi wisata. Kategori transaksi nontunai di pasar tradisional tahun pertama ini baru tahap uji coba dan ke depan BI i gin mengukur index kesuksesan program tersebut.

“Mudah-mudahan dengan langkah ini Kadin dan perbankan bisa membantu Kota solo mewujudkan masyarakat yang bisa membantu pertumbuhan ekonomi dan less cash society,” kata Bandoe.

Terakhir, tenant yang memenangi distribusi kartu terbanyak dipegang Fave Hotel untuk kategori hotel, Luwes Loji Wetan untuk kategori mal dan pusat perbelanjaan Nasmoco Grup untuk kategori otomotif, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk kategori transportasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya