SOLOPOS.COM - Suasana peluncuran Solo Great Sale (SGS) 2017 di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Senin (16/1/2017) malam. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solo Great Sale 2017 berlangsung selama Februari nanti.

Solopos.com, SOLO — Pesta diskon terakbar di Soloraya, Solo Great Sale (SGS) 2017, akan diluncurkan di arena car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, tepatnya di perempatan Pasar Ngarsopuro, Minggu (29/1/2017). Peluncuran rencananya dimeriahkan dengan parade ratusan peserta SGS di sepanjang Jl. Slamet Riyadi Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua I SGS 2017, Daryono, mengatakan parade diikuti seluruh tenant yang menjadi peserta SGS 2017. Tidak hanya dari hotel, tenant mal, travel agent, maskapai penerbangan, hingga restoran, dijadwalkan memeriahkan parade peluncuran SGS.

Ekspedisi Mudik 2024

Sesuai jadwal, peluncuran SGS 2017 akan dihadiri sejumlah pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Gubernur Jawa Tengah, kementerian dan lembaga pemerintah. Pejabat yang diundang di antaranya adalah dari Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Kemenkop dan UKM, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Sebelumnya, tamu undangan VIP tersebut berangkat dari Loji Gandrung menuju perempatan Ngarsopuro dengan naik becak. “Penggunaan becak dipilih karena memiliki makna lebih dekat dengan masyarakat,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (26/1/2017).

Bersama rombongan parade, mereka akan menyapa masyarakat Solo yang ada di arena CFD. “Menurut kabar, bapak Presiden Joko Widodo berada di Solo dan kami sangat berharap beliau bisa menghadiri peluncuran SGS pada Minggu,” katanya.

Uniknya, parade kali ini juga melibatkan pedagang di pasar tradisional. Hal ini karena SGS 2017 juga menggandeng sekitar 200 pedagang dari 12 pasar tradisional di Solo. Pasar yang digandeng di antaranya adalah Pasar Gede, Pasar Klewer, Plaza Singosaren, dan Pasar Ngarsopuro.

“Digandengnya pedagang dari pasar tradisional ini harapannya menjadi ruh dan sebagai pembeda gelaran pesta diskon terbesar dengan kota lain. Pesta SGS ini juga semakin berkah,” tuturnya.

Dia menjelaskan pesta diskon terakbar ini bukan hanya menjadi milik pedagang modern. Pedagang di pasar tradisional pun bisa berpartisipasi dalam SGS. Bagi pedagang di pasar tradisional, nantinya penukaran poin belanja bisa dilakukan dengan kupon kertas. Hal ini agar pedagang juga tidak bingung dengan sistem penukaran poin.

Sebelumnya, Wakil Ketua SGS 2017, David R. Wijaya, mengatakan SGS 2017 bisa diikuti 1.500 tenant. Target ini lebih banyak ketimbang realisasi SGS 2016 yang hanya 1.300 tenant.

Selain itu, panitia SGS 2017 juga menurunkan nilai transaksi minimal untuk mendapatkan poin. Konsumen bisa mendapatkan satu poin dengan transaksi minimal Rp50.000. Pada gelaran sebelumnya, transaksi minimal adalah Rp100.000. Penurunan nilai transaksi ini juga diharapkan bisa mengkaver UMKM yang transaksinya belum besar.

Sementara, SGS 2017 ditargetkan bisa meraup transaksi hingga Rp200 miliar. Target ini lebih tinggi ketimbang realisasi transaksi SGS 2016 yang menembus Rp160 miliar. Gelaran SGS ini juga diharapkan bisa menghidupkan perekonomian serta menarik wisatawan untuk datang ke Kota Bengawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya