SOLOPOS.COM - Kemeriahaan pembukaan Solo Great Sale 2016 (Twitter.com/@AilaFashion1)

Solo Great Sale 2016 berlangsung selama Februari 2016.

Solopos.com, SOLO — Menjelang dua pekan pelaksanaan Solo Great Sale (SGS) 2016, transaksi tercatat mencapai Rp28 miliar. Kenaikan transaksi meningkat tajam saat memasuki pekan kedua dan diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua III SGS 2016, David R.Wijaya, mengungkapkan pada pekan kedua ini, transaksi SGS naik tajam karena disumbang transaksi besar seperti dari bisnis otomotif dan properti.

Dia mengatakan pencatatan transaksi di awal pelaksanaan SGS masih lambat dan kurang maksimal. Hal ini karena belum semua tenant tercatat di website dan pemanfaatan aplikasi penukaran poin di tenant belum maksimal.

Selain itu, beberapa karyawan ada yang tidak mengetahui outlet yang dikelola mengikuti SGS, seperti Alfamart.

Dia mengatakan Alfamart memiliki 74 gerai di Soloraya dan semuanya terdaftar sebagai peserta SGS tapi berdasarkan evaluasi yang dilakukan, karyawan mengaku belum mendapat instruksi dari kantor pusat sehingga belum bisa melayani penukaran poin atau pun memberi tahu pelanggan untuk melakukan penukaran poin.

“Saat ini tenant yang melayani penukaran poin hanya 15% atau 180 tenant dari 1.200 peserta SGS. Memang sudah lebih banyak dari penukaran poin tahun lalu yang hanya tujuh titik. Namun kami berharap minimal ada 30% dari total peserta yang melayani penukaran poin untuk memudahkan pelanggan,” ungkap David saat ditemui wartawan di Wang Dinasty Solo Paragon Lifestyle Mall, Jumat (12/2/2016).

Oleh karena itu, sosialisasi akan terus dilakukan ke tenant supaya melayani penukaran poin, terutama tenant yang memiliki transaksi dalam jumlah besar.

Pihaknya juga berharap masyarakat bisa aktif bertanya ke tenant untuk penukaran poin dan apabila tenant tidak bisa melayani, diharapkan bisa mengarahkan pelanggan ke tempat penukaran poin terdekat.

“Kami akan membuat peta tempat penukaran poin yang bisa melayani untuk masyarakat umum juga, tidak harus bertransaksi di tempat tersebut, di antaranya mal. Namun kami juga akan membuka tempat penukaran sendiri yang dikelola oleh volunteer,” ujar dia.

Meski begitu, David mengaku tetap optimistis target transaksi senilai Rp150 miliar masih bisa tercapai.

Lebih lanjut, panitia SGS 2016 melakukan roadshow ke tenant peserta SGS untuk mengetahui hambatan dan pelaksanaan kegiatan. Lokasi yang disasar, di antaranya adalah Solo Paragon Mall, Solo Square, Kampung Batik Laweyan, Solo Grand Mall (SGM), Sami Luwes, dan Kampung Batik Kauman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya