SOLOPOS.COM - Putra-Putri Solo 2014 di Titik Nol Kilometer Solo, Jumat (5/9/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kota Solo ditunjuk sebagai Kota Welas Asih.

Solopos.com, SOLO — Compassion Action International menunjuk Kota Solo sebagai Kota Welas Asih (Compassionate City) ketujuh di Indonesia. Saat ini sebanyak 70 kota dari seluruh penjuru dunia telah masuk dalam jaringan Kota Welas Asih yang diinisiasi lembaga itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah kota yang sudah menandatangani Piagam Welas Asih antara lain Atlanta, Appleton, Denver, Houston, Seattle (Amerika Serikat), Capetown (Afrika Selatan), Eskilstuna (Swedia), Groningen dan Leiden (Belanda), Botswana, Parksville (Kanada), Gaziantep (Turki), sampai Banyuwangi, Bandung, dsb. (Indonesia).

Ekspedisi Mudik 2024

Divisi Program Compassion Action Indonesia, Ali Bin Zaid, menyampaikan gagasan penunjukan Kota Bengawan sebagai Kota Welas Asih telah mengemuka sejak dua tahun lalu. Pengelola program sejak beberapa waktu terakhir mengamati sejumlah daerah di Indonesia yang dipandang memiliki prinsip kasih sayang, memperlakukan warga secara adil, tidak diskriminatif, dan lain sebagainya.

“Kami melihat fasilitas publik, tata kota, kehidupan sosial, agama, budaya, sampai perhatian pemerintah kepada kaum tidak mampu,” jelas Ali saat ditemui di sela kegiatan Walk of Peace Chapter for Compassion di car free day Jl. Slamet Riyadi, Minggu (27/11/2016).

Dia mengatakan saat ini ada sekitar 300 kota di seluruh penjuru dunia yang tengah berproses menjadi Kota Welas Asih. Selepas penandatanganan Piagam Welas Asih (Charter for Compassion), pihaknya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) meningkatkan komitmennya menciptakan masyarakat yang lebih humanis, toleran, memiliki tenggang rasa, dan membudayakan sikap saling menghargai.

“Semoga setelah deklarasi, pemerintah makin aware untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik,” harapnya.

Ali menyebutkan prinsip dasar Kota Welas Asih yang penuh kasih sayang perlu terus digelorakan, utamanya untuk mengantisipasi terorisme, radikalisme, dan rasialisme yang menjadi perbincangan global beberapa waktu terakhir.

Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Solo, Said Ramadhan, mengemukakan welas asih sudah menjadi budaya masyarakat Kota Bengawan.

Lebih lanjut Said mengatakan implementasi program welas asih dikerjakan sejumlah SKPD sesuai tugas pokok dan fungsinya. “DPU membuat fasilitas toleran terhadap difabel, DKP menyediakan taman, pembangunan dilaksanakan dengan pertimbangan lingkungan, anak-anak kami sediakan taman cerdas agar aman bermain. Semua dilakukan agar masyarakat sejahtera, damai, dan kondusif,” kata dia.

Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Yulistianto, menyatakan pemerintah sepakat menerapkan welas asih sebagai bagian penentu kebijakan. “Kami sepakati toleransi sebagai koordinasi sosial di tingkat kota. Harapannya nanti ini bisa ditindaklanjuti di kecamatan sampai kelurahan,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya