SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO–Wacana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat mode dunia sebelum 2025 terus bergulir. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) tengah membidik sejumlah daerah di Indonesia sebagai bahan inspirasi. Keragaman budaya mulai dari produk seni, kesenian tradisional yang kuat, hingga kearifan lokal masyarakat yang berkembang di Solo dilirik sebagai salah satu inpirasi mode dunia.

Direktur Desain dan Arsitektur Direktorat Jenderal (Dirjen) Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek Kemenparekraf , Zoraida Ibrahim, mengatakan Kemenparekraf sedang membidik Solo dan sejumlah daerah di Indonesia sebagai bahan rujukan inspirasi tren global.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saat ini kami sedang mencari inpirasi dari Solo. Kami sedang berdiskusi dan mendengarkan sumbangan ide dari rekan-rekan yang tergabung di Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Solo, budayawan, dan Pemerintan Kota Solo,” terang Zoraida ketika berbincang dengan solopos.com, Jumat (30/8/2013).

Zoraida menjelaskan saat ini pihaknya sedang memetakan potensi kekayaan warisan budaya, kearifan lokal, produk seni dan budaya yang berkembang di Kota Solo dan sejumlah kota lain yang memiliki keunikan dan ciri khas yang menonjol.

Menurutnya, Indonesia sudah bergerak dari pengikut tren mode dunia menjadi pencipta tren mode dunia. “Tren yang berkembang memang masih mengacu acuan global. Tapi kita tidak bisa lepas dari inspirasi lokal. Saat ini kami terus menggali inspirasi dari budaya lokal sejumlah daerah di Indonesia,” paparnya.

Hasil pengumpulan inspirasi lokal dari sejumlah daerah di Indonesia ini nantinya bakal dimanfaatkan sebagai rujukan ide di bidang kreatif. “Harapannya tidak hanya berhenti di dunia mode saja, lebih jauh kami berharap nantinya bisa memberikan sumbangan ide di bidang arsitektur, interior, produk dan grafis,” pungkasnya.

Secara terpisah, Desainer yang tergabung dalam APPMI Kota Solo, Djongko Raharjo, mengatakan Solo memiliki banyak inspirasi yang bisa digali. “Secara pribadi saya bangga Solo dilirik jadi inspirasi mode dunia. Banyak sekali yang bisa diberikan Solo sebagai bahan inspirasi. Kita bisa melihat sisi heritage-nya, historis, sisi romantisme, hingga Bengawan Solo,” terangnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Widdi Srihanto, menjelaskan Solo diharapkan bisa memberikan kontribusi inspirasi berbasis budaya. “Kami berharap ide yang diambil dari Solo bisa berbasis budaya lokal setempat. Di sini tidak punya sumber daya alam seperti kota lainnya, kontribusi yang bisa disumbangkan salah satunya melalui seni dan budaya,” jelasnya.

Menurut Widdi, langkah Kemenparekraf ini sejalan dengan visi Pemkot Solo yang ingin merintis Solo sebagai Kota berbasis seni 2025 mendatang. “Kebetulan langkah ini sejalan dengan rencana kerja jangka menengah kami yang ingin membangun Solo sebagai kota berbasis seni. Semoga kreativitas yang berkembang di Solo bisa memberikan kontribusi yang berarti,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya