SOLOPOS.COM - Ginanjar Rahmawan (Istimewa/Dokumen pribadi).

Solopos.com, SOLO -- Saya ucapkan selamat atas pelatikan beberapa tokoh kunci pariwisata sebagai pengelola atau pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta atau BPPDS. Sembilan tokoh yang merupakan ahli di bidang masing-masing kini harus bekerja sama dalam rangka membangkitkan pariwisata yang terhantam pandemi Covid-19 selama lebih dari setahun belakangan ini.

Diketuai oleh seorang praktisi pemasaran yang juga pelaku industri perhotelan, Retno Wulandari, Badan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta akan bertugas selama empat tahun ke depan. Tokoh perhotelan, akademisi dari Universitas Sebelas Maret atau UNS, pelaku bisnis pariwisata, tokoh media, tokoh industri penerbangan, sampai pegiat media sosial bersama-sama mengemban tugas untuk mengangkap dan memberdayakan pariwisata lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seusai melantik pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan enam hal penting. Pertama, ada harapan besar bagi Badan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta untuk meningkatkan industri pariwisata di tengah pandemi dengan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Solo.

Kedua, Wali Kota Solo meminta seluruh elemen masyarakat memberikan dan memperluas narasi positif dan optimistis untuk percepatan pemulihan perekonomian di Kota Solo, terutama melalui vaksinasi Covid-19. Ketiga, akan ada beberapa acara bergengsi yang bisa menarik wisatawan ke Kota Solo.

Acara tersebut antara lain turnamen sepak bola Piala Wali Kota Solo menyusul kesuksesan Piala Menteri Pemuda dan Olahraga. Tentu saja penyelenggaraannya menunggu persebaran Covid-19 terkendali. Keempat, adanya pengembangan kawasan Jl. Gatot Subroto dan Taman Balekambang.

Kelima, upaya Pemerintah Solo bekerja sama dengan kebupaten-kabupaten sekitarnya untuk mengembangkan dan memberdayakan pariwisata. Keenam, Pemerintah Kota Solo memfokuskan pengembangan dan pemberdayaan pariwisata dengan unggulan wellness tourism.

Mengutip laman Global Wellness Institute, wellness tourism didefinisikan sebagai aktivitas perjalanan yang berkaitan dengan mempertahankan atau mencapai kualitas hidup. Wellness tourism juga dapat diartikan sebagai aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan lokal maupun mancanegara ke tempat-tempat wisata untuk tujuan khusus meningkatkan kualitas hidup.

Mereka melakukan perjalanan itu demi aktivitas yang bisa meningkatkan kebugaran demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Segmentasi pasar wellness tourism adalah segmen psikologis wisatawan yang memiliki motivasi untuk mencapai kualitas hidup lebih baik, menjauhi keramaian, bertransformasi diri, serta menemukan suatu aktivitas wisata yang autentik.

Praktik di Dunia

Beberapa negara telah menyelenggarakan wellness tourism secara fokus lebih awal. Negara tetangga kita Malaysia, misalnya, telah menjadi tujuan wisata kesehatan dengan program executive check up bagi orang Asia. Di India aktivitas meditasi menjadi tujuan wisatawan bahkan mempromosikan Aryuveda Retreat, sebuah praktik pengobatan Hindu kuno.

Korea Selatan menawarkan Jjimjilbang, sebuah wisata yang menyediakan fasilitas pemandian umum dengan air hangat yang sangat melimpah. Di belahan dunia lainnya, seperti Meksiko, ada Temazcal Spa. Di California, Amerika Serikat, ada weight loss. Masih banyak lagi praktik baik lainnya.

Ada enam dimensi terkait wellness tourism, yaitu dimensi fisik, dimensi sosial, dimensi mental, dimensi spiritual, dimensi emosi, dan dimensi lingkungan. Pertama, dimensi fisik dan sosial berkaitan dengan kesehatan, kecantikan, makanan sehat, dan fitness.

Kota Solo bisa membidik pengobatan alternatif seperti kerokan dan pijat saraf sebagai aktivitas yang bisa dinikmati wisatawan. Selain itu, potensi jamu bisa menjadi unggulan dengan memanfaatkan pelaku bisnis minuman jamu yang difasilitasi dalam satu area tertentu.

Kedua, dimensi mental berkaitan dengan tubuh dan pikiran. Kota Solo bisa memfokuskan lokasi-lokasi atau tempat-tempat tertentu untuk mengadakan kegiatan yoga, reiki, taichi seperti yang selama ini saya lihat di halaman Stadion Manahan.

Ketiga, dimensi spiritual berkaitan dengan meditasi, introspeksi, dan refleksi diri. Ini bisa dalam lingkup agama. Pendukungnya adalah rumah ibadah di Solo, seperti Masjid Agung, Masjid Raya Sriwedari, masjid sumbangan pangeran dari Abu Dhabi, atau bahkan masjid-masjid yang memiliki nilai historis seperti Masjid Al-Wustha dan Laweyan yang menjadi sejarah Islam di Kota Solo dan tentu tempat ibadah agama lainnya seperti Gua Maria di Mojosongo.

Keempat, dimensi emosi yang berkaitan dengan peningkatan kepribadian dan manajemen stres. Kota Solo yang kental dengan budaya Jawa dan pertunjukan seni budaya bisa mengandalkan wisata menikmati gamelan sebagai olah emosi.

Dengan mendengarkan gamelan diharapkan terwujud stress release sejenak. Selain itu, pertunjukan ketoprak juga layak ditonjolkan sebagai wellness tourism, terlebih jika dibagikan buku terjemahan dalam bahasa Indonesia bagi pengunjung.

Kelima, dimensi lingkungan yang berkaitan dengan petualangan seperti pendakian gunung, bersepeda, lari, jelajah alam, dan jelajah budaya. Saya pikir banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Kota Solo dalam wujud petualangan ini.

Banyak komunitas lari yang memiliki rute yang bisa ditawarkan kepada wisatawan untuk berlari bersama. Ada juga komunitas goweser dengan pilihan rute pendek (keliling kota atau Jl. Slamet Riyadi), rute menengah (Kota Solo-Waduk Cengklik), maupun rute panjang (Kota Solo-Kabupaten Boyolali atau Kota Solo-Kabupaten Karanganyar).

Jelajah budaya juga bisa dilakukan dengan konsep ”peta harta karun” ditambahi gamifikasi yang disesuaikan dengan sponsor bisnis perusahaan di Kota Solo. Kini tugas mulia siap dilaksanakan oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta.

Tentu mereka harus didukung oleh segenap masyarakat Kota Solo agar yang menjadi cita-cita kita bersama, yaitu bangkitnya pariwisata di tengah pandemi Covid-19 melalui wellness tourism dapat terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya