SOLOPOS.COM - Ilustrasi zona Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SOLO – Peningkatan kasus positif Covid-19 pada Minggu (12/7/2020) membuat Kota Solo disebut sebagai zona hitam. Padahal, sampai saat ini Solo masih berstatus sebagai zona oranye Covid-19.

Meski demikian masyarakat sempat dihebohkan kabar soal Solo yang menjadi zona hitam lantaran ada lonjakan 18 kasus positif dalam sehari. Disusul dengan 25 dokter residen di RSUD dr Moewardi yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bahkan, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, yang dikutip sejumlah media online mengatakan peningkatan kasus yang signifikan menjadi penyebab status Solo meningkat menjadi zona hitam.

Jadi Ketua DPRD Termiskin Se-Jateng, Ini Jumlah Utang Suparno

Ekspedisi Mudik 2024

Ahyani menyampaikan hal ini sebagaimana dikutip Detik.com dalam berita berjudul Solo Zona Hitam Corona! Terbit Minggu sore.

"Biasanya tambah 1-2 orang, hari ini tambah 18 orang. Sudah bukan zona merah lagi, zona hitam," kata Ahyani.

Pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo itu dipertegas oleh pernyataan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Kepada wartawan, Senin (13/7/2020), Rudy menyebut ada dua klaster baru yang membuat Solo layak dikategorikan zona hitam.

Tetapi berdasarkan data peta zonasi risiko di laman Covid19.go.id, Selasa (14/7/2020), Solo masih termasuk zona oranye Covid-19. Artinya penularan virus corona di Kota Solo memang tidak terkendali dengan risiko sedang.

Ganjar Pranowo Kesal Solo Disebut Zona Hitam Covid-19: Jarene Sapa?

Klaten

Selain Solo, Klaten juga kembali ke zona oranye Covid-19 berdasarkan data yang diperbarui pada 12 Juli 2020 dan terus di-update setiap pekan. Transmisi lokal di wilayah zona oranye kemungkinan berlangsung cepat.

Demikian pula dengan imported case serta transmisi di tingkat rumah tangga. Dengan demikian klaster baru harus dikontrol melalui tracing yang agresif.

Dekan FK UNS Solo Bantah 25 Dokter Residen di RS Moewardi Ketularan Covid-19 dari Pesta Wisuda

Sebagai informasi, tidak ada kategori zona hitam dalam data zonasi risiko yang dirilis Gugus Tugas Covid-19. Zona hitam sendiri tak ada dalam data zonasi risiko yang dirilis Gugus Tugas Covid-19. Zonasi risiko dibedakan dalam lima kategori, dengan simbol empat warna yakni merah, oranye, kuning, dan hijau.

Penyebutan Solo sebagai wilayah zona hitam pun membuat Gubernur Ganjar Pranowo kesal. Dia mengatakan pernyataan itu kemungkinan muncul dari orang yang tidak senang dengan Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya