SOLOPOS.COM - Deddy Dhukun (kiri) dan Dian Pramana Putra. (Antara)

Solo City Jazz 2015 digelar di Taman Balekambang menampilkan 2D.

Solopos.com, SOLO – Acara Solo City Jazz 2015 yang akan digelar pada Jumat-Sabtu (18-19/9/2015) di Taman Balekambang Solo bakal menyuguhkan sajian nostalgia musik jaz 80-an.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dua penyanyi jaz legendaris, Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun yang juga disebut 2D, bakal tampil dalam perhelatan tersebut.

Grup 2D pernah membuat beberapa lagu yang easy listening dengan sentuhan pop jazz. Lagu yang terkenal dari 2D berjudul Masih Ada yang dirilis pada 1989 dan Keraguan yang dirilis pada 1987.

Mereka juga pernah berduet dengan Malyda dalam lagu berjudul Semua Jadi Satu. Sebelum menjadi 2D, keduanya juga pernah membentuk Kelompok Tiga Suara (K3S) yang terdiri atas Bagoes A.A., Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun.

“Kami mengundang mereka [2D] sebagai pengobat rindu bagi para penggemar musik jaz era 80-an. Selain itu, kami juga ingin memberikan penghargaan bagi musisi jaz legendaris sehingga bisa menginspirasi musisi jaz baru di Indonesia,” kata Ketua Penyelenggara Solo City Jazz2015, Wenny Purwanti, saat dihubungi Rabu (16/9/2015).

Dua penyanyi tersebut akan tampil Sabtu (19/9/2015) malam sebelum penampilan Pecas Ndahe yang menjadi penutup acara.

Kedua bintang tamu itu diberi waktu selama satu jam untuk menyajikan penampilan terbaiknya, salah satunya menyanyikan dua lagu populernya, Masih Ada dan Keraguan.

Menurut Wenny, saat ini Dian Pramana Poetra kembali naik daun karena ia kerap diundang beberapa festival jaz di Jakarta. “Kembali naik daunnya Dian ini ingin kami bawa ke Solo agar penampilannya bisa dinikmati warga Solo,” ujar dia.

Wenny menambahkan Solo City Jazz yang merupakan kali keenam ini juga akan dimeriahkan belasan musisi jaz lainnya dari Solo, Bogor, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pekalongan, dan Bandung.

Mereka yang merupakan hasil seleksi sebelumnya, bakal menyuguhkan sub genre dari jazz seperti musik ska dan orkestra.

Terkait lokasi pementasan, ia memilih Taman Balekambang karena tata panggungnya dibuat lebih dekat dengan masyarakat.

“Kami akan membuat panggung yang sederhana agar artis bisa lebih dekat dengan penonton. Nantinya ada dua panggung, panggung utama yang ada di dekat kolam besar akan diisi 11 penampil. Sedangkan panggung kecil yang berada di teater terbuka akan menyuguhkan delapan penampil,” tutur dia.

Ia berharap acara yang terbuka untuk umum itu bisa menarik 10.000 penonton setiap malamnya seperti tahun lalu yang diadakan di Benteng Vasternburg.

“Kami juga berharap masyarakat bisa terhibur dengan acara ini dan bisa memberikan motivasi bagi musisi muda untuk berkarya. Jadi, mereka bisa dikenal di Indonesia bahkan di internasional,” imbuh Wenny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya