SOLOPOS.COM - Solo City Jazz (Dok/Solopos/Indonesia.is)

Solopos.com, SOLO – Perhelatan kali kelima Solo City Jazz (SCJ) 2014 digelar dua hari mulai Jumat (19/9/2014) pukul 19.30 WIB di Benteng Vastenburg, Solo.

Malam nanti, deretan musisi yang biasa bermain dengan format big band dan biasa berkolaborasi dengan genre lain siap tampil menghibur publik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suguhan perdana Solo City Jazz 2014 bakal diisi penampilan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Solo Jazz Society, B’All Star, Clorophyl D’Next Generation, Jasm Project, dan Bazz Ensamble (Indonesian Bass Family). Solois jaz yang sempat tenar lewat grup vokal Dewi-Dewi, Inna Kamarie, akan tampil sebagai bintang tamu utama.

“Walaupun gratis [SCJ 2014], pengisi acara tetap diseleksi untuk mendapatkan nuansa yang dikehendaki. Maka terpilih beberapa grup. Inna Kamarie Jasm Project akan menjadi magnet malam pertama,” ujar Ketua Penyelenggara Solo City Jazz 2014, Wenny Purwanti, saat menggelar jumpa pers di Hotel Pose In, Kamis (18/9/2014).

Pergelaran pamungkas akan dimeriahkan Hajar Bleh Big Band, Aljabar, Fusion Stuff, Beben Jazz & Friend, dan Jong Java.

Penyanyi dari Kota Bengawan, Endah Laras, akan tampil sebagai bintang tamu utama. Endah akan mengajak keponakannya, Woro Mustiko Siwi, dan grup Bukan Pintu Langit. Musisi jaz legendaris Didiek S. S. S. bersama putrinya Callista, pun akan meramaikan hajatan musik ini.

Penonton akan menikmati gelaran di panggung ukuran 12 meter x 20 meter menghadap timur. Wenny menjanjikan setiap bagian Benteng, seperti tembok benteng dan pohon akan menjadi ornamen.

Namun dia tidak akan memainkan banyak cahaya. Mereka akan konsentrasi memanjakan telinga dengan memperkaya bunyi. “Panggung menjadi wilayah Heru MatayaKami siap memberikan sesuatu yang belum pernah disajikan di kota lain,” ujar dia.

Seniman dari Kota Bengawan, Endah Laras, menyampaikan kebahagiaan saat didaulat sebagai salah satu pengisi acara. Dia akan membawakan Jangkrik Genggong, Walang Kekek, Entog Mulang, Bulan Sapasi, Banyu Geni.

“Saya mengambil sinergi dari jaz. Seneng e ngungkuli digebuki alu. Lima kali berturut-turut enggak pernah nonton. Tahun ini diajak, saya mau. Saya main rasa tapi tidak meninggalkan tradisi keroncong, sunda, tembang tradisi jawa,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya