SOLOPOS.COM - 160213_SOLO_karnaval wayang-punakawan1 JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto Replika tokoh wayang Punakawan diarak saat karnaval dalam rangka peringatan HUT ke 286 Kota Solo, dari Lapangan Kota Barat menuju Balaikota Solo melintasi Jl Slamet Riyadi, Solo, Sabtu (16/2/2013). Karnaval yang mengambil tema Wayang adalah Budaya Bangsaku. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)


160213_SOLO_karnaval wayang-punakawan1
JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto
Replika tokoh wayang Punakawan diarak saat karnaval dalam rangka peringatan HUT ke 286 Kota Solo, dari Lapangan Kota Barat menuju Balaikota Solo melintasi Jl Slamet Riyadi, Solo, Sabtu (16/2/2013). Karnaval yang mengambil tema Wayang adalah Budaya Bangsaku. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Gelaran Solo Wayang Carnival, Sabtu (16/2/2013), meski diselimuti mendung tak  menyurutkan semangat warga Solo dan sekitarnya menyaksikan karnaval tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ribuan warga Solo dan sekitarnya memadati Jl Slamet Riyadi, Solo. Mereka rela berdesakan saat melihat ribuan orang mengenakan busana wayang dan pakaian adat yang dikirab dari Lapangan Kottabarat menuju Balaikota Solo.

Kirab itu merupakan rangkaian acara menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Solo ke-268 tahun. Salah seorang pengunjung, Arif, 28, mengaku senang dengan penyelenggaraan kirab tersebut. “Saya bangga sebagai warga Solo setelah menyaksikan acara kirab tersebut,” jelas warga Semanggi, Pasar Kliwon ini saat ditemui Soopos.com, di Bunderan Gladak, Solo, Sabtu sore.

Rasa bangga yang diutarakan Arif lantaran Pemkot Solo tetap melestarikan budaya jawa dengan menampilkan tokoh pewayangan dalam kirab tersebut. Kendati tidak hapal satu persatu tokoh pewayangan, namun Arif senang melihatnya.

“Daripada nonton pertunjukan hiburan musik, saya lebih suka dengan penampilan tokoh wayang. Terlihat alami dan njawani,” kata Arif didampingi istri, Menik, 24 dan dua anaknya yang masih kecil.

Sementara warga Solo lainnya, Sidiq, 23, tidak ketinggalan mengabadikan moment kirab budaya bertajuk Solo Carnaval dengan kamera poket. “Bagi saya penampilan ini sangat berkesan. Saya warga Solo tapi jarang melihat karnaval seperti ini. Sangat bagus,” kesan Sidiq.

Warga Pasar Kliwon ini berharap kepada Pemkot Solo untuk konsisten mengadakan even penting di Kota Solo tanpa melupakan budaya jawa. “Sering-sering aja acara seperti ini digelar. Biar Solo semakin terkenal di dunia lewat wayang. Jangan sampai budaya kita dipatenkan oleh orang luar negeri,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya