SOLOPOS.COM - Peserta kirab Solo Batik Carnival (SBC) VII berjalan di Stadion Sriwedari Solo, Minggu (22/6/2014). SBC VII mengambil tema Majestic Treasure yang mengangkat kekuatan motif-motif batik. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Pelaku wisata menilai gelaran Solo Batik Carnival (SBC) yang diselenggarakan pada Minggu (22/6/2014) lalu siap dijual dan bisa menarik wisatawan untuk datang ke Solo. Namun perlu adanya acara pendukung untuk memberikan pilihan kepada wisatawan.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, mengatakan konsep teatrikal yang diusung pada SBC ketujuh ini dinilai menjadi point plus yang bisa menarik wisatawan domestik maupun manca negara untuk datang ke Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, Venue yang digunakan juga cukup nyaman. Daryono mengatakan konsep teatrikal tersebut juga bisa menjadi pembeda yang bagus karena batik tidak hanya ada di Solo. Namun dia menyayangkan promosi dan konsistensi pelaksanaan acara kurang.

Daryono mengatakan waktu pelaksanaan SBC kali ini sempat berubah. Bahkan kepastian harga tiket juga terlalu mepet dengan pelaksanaan. Oleh karena itu, pelaku wisata, seperti Asita Solo dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Solo sulit untuk menjual paket tersebut kepada wisatawan.

“Kalau SBC bisa dikombinasikan dengan supporting event yang dilaksanakan sebelum atau sesudahnya [SBC], hal itu bisa menarik wisatawan yang tidak hanya datang untuk melihat tapi juga menginap di Solo. Oleh karena itu, length of stay minimal bisa dua hari,” ungkap Daryono saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (23/6/2014).

Ahli Batik

Menurut dia, supporting event yang diadakan bisa seperti International Batik Summit atau fashion festival.

Menurut dia, dengan acara tersebut, minimal akan banyak ahli di bidang batik yang datang dan diharapkan wisatawan pun ikut menyaksikan acara tersebut. Sehingga pelaku wisata pun bisa menjual acara tersebut dengan paket khusus.

Pihaknya juga berharap, konsep, waktu pelaksanaan dan harga tiket sudah ditentukan setahun sebelumnya sehingga pelaku bisa menawarkan kepada klien masing-masing.

Apalagi rencana berwisata biasanya sudah direncanakan satu tahun atau enam bulan sebelumnya. Oleh karena itu, apabila hal tersebut dilakukan, SBC bisa masuk dalam rencana wisatawan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya