SOLOPOS.COM - Perwakilan penyelenggara Tournament of Roses Pasadena Amerika Serikat Greg Asbury (tengah) melihat kostum Solo Batik Canival di Loji Gandrung, Solo, Senin (23/7/2012). Panitia karnaval paling akbar di AS tersebut mengundang Solo Batik Carnival untuk tampil pada 2013 mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Perwakilan penyelenggara Tournament of Roses Pasadena Amerika Serikat Greg Asbury (tengah) melihat kostum Solo Batik Canival di Loji Gandrung, Solo, Senin (23/7/2012). Panitia karnaval paling akbar di AS tersebut mengundang Solo Batik Carnival untuk tampil pada 2013 mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO–Kabar membanggakan! Solo Batik Carnival (SBC) berkesempatan tampil dalam ajang Pasadena Tournament of Roses di Los Angeles, Amerika Serikat, pada tahun baru 2013 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penawaran itu disampaikan Deputy Director of International Promotion for America and Pasific Region Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parenkraf), Vinsesius Jemadu, yang datang bersama liaison officer sekaligus konsultan public relation Indonesia di Pasadena Tournament of Roses, Greg Asbury, kepada Walikota Solo, Joko Widodo, di Loji Gandrung, Senin (23/7/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Jokowi sendiri meminta waktu sepekan untuk mempertimbangkan semua kemungkinan termasuk itung-itungan biayanya. “Saya menjanjikan akan memberikan kepastian dalam pekan depan. Saya ingin kalau tampil di luar negeri harus total, jangan setengah-setengah,” jelas Jokowi, kepada wartawan seusai pertemuan.

Sementara itu, Vinsensius Jemadu, mengungkapkan ini adalah tahun kedua setelah 16 tahun Indonesia absen dalam parade  tahunan itu. Tahun lalu, pihaknya membawa Putri Bunga dari Pagaralam, Sumatera Barat, dan berhasil menyabet President Trophy.

“Tahun ini kami memilih Solo dengan batik carnival-nya karena kami melihat potensi dan daya tariknya sangat besar untuk dibawa di tingkat internasional,” jelas Vinsensius.

Persiapan untuk keberangkatan untuk turnamen it sendiri, menurut Vinsensius, sudah dimulai sejak April lalu. Rencananya disiapkan dua float atau kendaraan berhias, yakni float utama untuk penampil dari Kementerian Parenkraf dengan tema wayang golek, dan float satelit untuk SBC dengan tema wayang dan batik.

Float utama butuh biaya sekitar US$200.000 sedangkan float satelit butuh US$100.000. Biaya tersebut, juga untuk keberangkatan tim yang akan tampil di turnamen itu dipenuhi dengan sharing.

Selain Solo, Vinsensius mengaku juga memberi tawaran ke Kota Tomohon, Sulawesi Utara dan Pagaralam. Namun keduanya sudah memiliki agenda sendiri sehingga harapan kementerian tinggal Solo.

“Penekanannya dalam ajang ini adalah untuk promosi pariwisata Indonesia, khususnya Solo, di Amerika. Setiap tahun acara itu disaksikan oleh satu juta penonton secara langsung serta 450 juta pemirsa televisi,” jelasnya.

Keikutsertaan Indonesia di ajang itu juga diharapkan bisa terus meningkatkan kunjungan wisatawan Amerika ke Indonesia, yang tahun ditargetkan mencapai 225.000 wisatawan.

Sementara itu, Greg Asbury, yang sepanjang peragaan sampel SBC tak henti mengucapkan “wow”, mengatakan ide menampilkan wayang dan batik dalam turnamen itu sudah dirancang sejak 2011 lalu. “Ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan semboyan Wonderful Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya