SOLOPOS.COM - Suasana rumah warga RT 3/RW 7 Kampung Sewu yang dirundung banjir sejak Minggu (7/4/2013) pagi. Luapan banjir meluas akibat rusaknya mobil pompa dan pompa air cadangan. (Chrisna CC/JIBI/SOLOPOS)

Suasana rumah warga RT 3/RW 7 Kampung Sewu yang dirundung banjir sejak Minggu (7/4/2013) pagi. Luapan banjir meluas akibat rusaknya mobil pompa dan pompa air cadangan. (Chrisna CC/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Sejumlah rumah warga di RT 3/RW 7 Kampung Sewu, Kelurahan Sewu, Jebres, terendam banjir akibat dua pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) rusak. Kondisi itu diperparah dengan rusaknya pompa air cadangan milik BBWSBS.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seorang warga RT 3/RW 7, Ninik, 51, saat ditemui wartawan di rumahnya, Minggu (7/4/2013), mengatakan luapan air bersumber dari Kali Pepe yang hanya berjarak beberapa meter dari Kampung Sewu.

Limpasan air, menurut Ninik, masuk saat sebagian warga masih terlelap tidur, Minggu pagi sekitar pukul 04.00 WIB. “Untungnya air hanya semeter, barang-barang masih bisa diselamatkan,” ujarnya.

Dia mengatakan peristiwa tersebut terjadi akibat rusaknya dua mobil pompa milik BBWSBS. Di saat yang sama, imbuhnya, pompa cadangan yang biasanya disiagakan di Kelurahan Sewu juga rusak.

Padahal, sejumlah fasilitas itu sukses menghindarkan warga dari ancaman banjir, Januari kemarin. “Sekarang sebaliknya. Katanya rusak,” tutur Ninik.

Ketua RW 7 Kampung Sewu, Surawan, mengatakan warganya telah terbiasa menghadapi serangan banjir. Sejauh ini, imbuhnya, belum ada kerugian fisik maupun nonfisik yang dialami warga. Meski demikian ia menyayangkan kerusakan mobil pompa yang disiagakan sejak Januari itu.

“Kami mohon agar segera diperbaiki. Apalagi curah hujan saat ini masih tinggi,” harapnya.

Dari inventarisasinya, terdapat sekitar 15 kepala keluarga di RT 3/RW 7 yang terdampak banjir. Warga yang rumahnya terendam, sambungnya, mayoritas tinggal di samping sungai kecil di kampung.

Sembari menunggu perbaikan fasilitas, pihaknya mewanti-wanti warga agar siaga terhadap banjir susulan. “Tetap siaga karena kelurahan ini rawan kebanjiran,” ucapnya.

Mobil Pompa

Sementara, petugas operasional BBWSBS, Hari Utomo, mengungkapkan dua mobil pompa yang biasa ditempatkan di Kelurahan Sewu dan Sangkrah masih diperbaiki.

Ia menjelaskan mobil yang mampu menyedot air 5.000 liter per detik ini mengalami kerusakan pompa hidrolik. “Rusak karena tersumbat sampah saat menyedot banjir. Sementara pompa cadangan berkapasitas 1.500 liter per detik pun rusak,” katanya.

Lebih jauh, pihaknya berjanji memperbaiki fasilitas yang ada secepatnya. “Semoga pekan depan sudah jadi.”

Koordinator pengoperasiaan dan perawatan rumah pompa air Pucangsawit, Joyontakan dan Langenharjo, Purwoko, mengatakan pihaknya menyiagakan 14 petugas di setiap pintu manual untuk antisipasi banjir.

Sementara di setiap rumah pompa diberi tiga orang untuk menjaga situasi. “Mulai pukul 21.00 Sabtu (5/4), air Bengawan Solo terus naik. Dini hari Minggu (7/4), air di Jurug sudah 7,7 meter. Kami minta warga tetap waspada,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya