SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Event tahunan Kota Solo, Solo 24 Jam Menari siap digelar, Senin (29/4/2013) pekan depan. Sebanyak 3.500  penari utama  dipastikan turut meramaikan acara yang sudah digelar kali ketujuh ini.

Ribuan penari yang bakal meramaikan Hari Tari Dunia (HTD) 2013 di venue utama, area Institut Seni Indonesia (ISI) Solo ini berasal dari 134 grup tari asal berbagai daerah seperti Jogja, Jakarta, Bandung, Bali hingga luar negeri yaitu Italy, Malaisya dan Singapura.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tarian yang bakal dipamerkan pun beragam mulai dari tari tradisional hingga modern seperti tari ala Keraton Jogja, Tari Golek, tarian dari daerah Belitung, Tari Suku Khek, asal Kalimantan Idang Bulan dan Tari Selayang Pandang. Sementara, tarian massal bakal digelar di dua lokasi, yaitu area Jendral Sudirman Solo dan depan Teater Besar ISI Solo yang melibatkan 400 penari per venue tari massal.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua Umum HTD VII, Sri Rochana, dalam jumpa pers, Senin (22/4/2013), di Teater Besar ISI, menjelaskan masing-masing kelompok tari HTD VII membawa rata-rata 13-20 penari. Mereka mementaskan tarian dengan durasi sekitar 15 menit. Penari utama HTD VII mengambil beberapa venue di antaranya Pendapa ISI, Teater Besar dan Teater Kecil. Sementara di wilayah Kota Solo, panitia membidik beberapa wilayah seperti Solo Grand Mall (SGM), Solo Square (SS), Solo Paragon Lifestyle Mall, Bandara dan Pendapa Sriwedari.

Lebih Lanjut, Rochana, menjelaskan tahun ini hanya ada satu penari yang menarikan tarian selama 24 jam. Selama itu ia bakal menarikan semua hasil karyanya, tak sekadar menggerak-gerakkan tubuh. Ia mengatakan tahun ini memang hanya satu penari yang menarikan tarian selama 24 jam. Pasalnya penari untuk kategori itu memang harus pilihan yang sudah bergelar sebagai empu tari dan memiliki banyak karya.

Sementara, selain tarian massal dengan 400 penari Budhalan, koridor Jendral Sudirman (Jensud) Solo bakal dimeriahkan dengan kehadiran 13 wayang raksasa. Belasan wayang raksasa dengan ukuran lebih dari satu meter itu digunakan sebagai simbol perjuangan dan semangat Kota Solo.
Di area tersebut ratusan penari bakal berbaur menjadi satu dengan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo yang mengenakan kostum wayang.

Rochana mengklaim HTD seolah sudah menjadi bagian dari para pencinta tari Nusantara. Event tersebut menurutnya menjadi pengikat dan pemersatu bagi para penari di Indonesia. Betapa tidak, setiap tahun antusiasme peserta selalu meningkat. Setiap kali HTD digelar, Solo seolah menjadi magnet bagi peserta lain.

“Event ini mampu menjadi pengikat kami yang berada di dunia tari,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya