SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Sejumlah truk dan bus mengantre pembelian solar bersubsidi di SPBU 44 577 15, Sroyo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Rabu (24/4/2013). (Binti Sholikah/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Kelangkaan bahan bakar solar bersubsidi sejak awal Maret 2013 menyebabkan sejumlah terminal di Kabupaten Karanganyar lebih sepi dari sebelumnya. Hal itu disebabkan pengusaha mengandangkan beberapa unit bus milik mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (24/4/2013), jumlah angkutan umum di salah satu terminal yang cukup padat yakni Terminal Tawangmangu mengalami penurunan 50% terutama untuk trayek Tawangmangu-Solo.

PO bus Rukun Sayur yang memiliki 16 trayek, hanya aktif 11 dan enam unit bus yang masih beroperasi saat kelangkaan solar.  Begitu pula bus Setia Usaha, dari sembilan trayek hanya empat yang aktif dan tinggal dua bus setelah kelangkaan solar. PO Langsung Jaya yang paling merosot yakni dari 28 trayek yang ada hanya 15 yang aktif dan tinggal lima bus yang melayani perjalanan Solo-Tawangmangu.

Kabid Perhubungan Dishubkominfo Karanganyar, Joko Sumaryono, mendapati kondisi tiga terminal yang lebih sepi dari biasanya, yakni Terminal Ngargoyoso, Matesih dan Karangpandan.  Penemuan itu berdasarkan pantauannya bersama sejumlah anggotanya saat melakukan inspeksi di ketiga terminal itu, Selasa (23/4/2013) siang.

Meski demikian, jumlah penumpang di terminal dinilai tidak mengalami penurunan.  “Kondisi ketiganya sepi semua, akibat dari kelangkaan solar kan banyak bus yang dikandangkan,” kata dia kepada Solopos.com.

Antrean Panjang

Kelangkaan solar juga menyebabkan sejumlah SPBU kehabisan stok solar, bahkan terdapat antrean kendaraan yang panjang di samping SPBU. Salah satunya SPBU 44 577 15 di Sroyo, Jaten. Meski disuplay dari Depo Penampungan BBM di Boyolali sebanyak 16 kilo liter per hari, jumlah itu tidak mampu memenuhi permintaan konsumen.

Menurut pengawas SPBU tersebut, Puji Winarso, 35, antrean panjang setiap harinya terjadi sejak beberapa pekan lalu. Bahkan saat stok solar habis pada pukul 12.00 WIB Selasa kemarin, sejumlah supir truk nekat mengantre dan bermalam di sekitar SPBU tersebut. Antrean kian memanjang hingga lebih dari satu kilometer. Padahal SPBU tersebut menyediakan enam selang pengisi bahan bakar solar bersubsidi.

“Antreannya sampai kantor Rosalia Indah,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu.

Seorang supir truk pengangkut pakan ternak, Slamet Witono, 40, mengaku mengantre sejak pukul 06.00 WIB. Truk bermuatan 25 ton tersebut bakal menempuh perjalanan dari Solo ke Surabaya sehingga tangki bahan bakar harus diisi penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya