SOLOPOS.COM - Foto Antrean Kendaraan Pembeli Solar di SPBU JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Antrean Kendaraan Pembeli Solar di SPBU
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

JOGJA-Pengusaha angkutan yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia menyatakan masih sulit memperoleh bahan bakar, khususnya solar bersubsidi baik di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun di daerah lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memperoleh solar bersubsidi sangat sulit. Padahal, penggunaan bahan bakar mencapai 60 persen dari operasional kendaraan,” kata Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan di Yogyakarta, Selasa (23/4).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, pengusaha tidak bisa menggunakan bahan bakar solar nonsubsidi karena tarif belum dinaikkan.

“Jika menggunakan solar nonsubsidi, tentu biaya operasionalnya menjadi bertambah. Siapa yang akan membayar kekurangannya,” katanya.

Sebagai sebuah organisasi, IPOMI memiliki anggota yang berasal dari 28 perusahaan otobus. Perusahaan tersebut tidak hanya beroperasi di DIY melainkan juga di sejumlah daerah di Pulau Sumatera, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Nusa Tenggara dan Bali.

“Karena memperoleh solar bersubsidi cukup sulit, bisa saja ada perusahaan yang tidak menjalankan angkutannya dan memilih mogok,” katanya menanggapi rencana dari sejumlah perusahaan otobus di daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya