SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelian solar di SPBU (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Ilustrasi pembelian solar di SPBU (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO — Kendati sudah mendapatkan penambahan pasokan solar sebanyak 30%, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tetap diminta membatasi pembelian solar sesuai SE Gubernur Jateng No 541/007445 tentang pengendalian penggunaan BBM bersubsidi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu, dari pantuan Kamis (25/4/2013) sejumlah SPBU di Kota Solo masih mengalami kekosongan stok solar. Solar dengan alokasi lebih banyak, rata-rata baru dikirim pada siang hari. Sehingga, pada Kamis pagi pun masih terjadi antrean truk dan bus di sejumlah SPBU strategis.

Di SPBU Sumber, pasokan solar baru datang sekitar pukul 10.15 WIB. Malam sebelumnya, pihaknya sebenarnya sudah stand by 24 jam sesuai dengan instruksi Pertamina. Tetapi kiriman baru datang esok harinya.

“Kami dapat kiriman 24 ton, dan saat ini masih punya stok delivery order (DO) sekitar 40 ton di depot. Saat pembatasan kami hanya dikirim 16 ton,” kata Pengawas SPBU Sumber, Sumarsono. Sebelum pasokan datang, puluhan truk dan bus sudah menunggu dan antre hingga mencapai jembatan Komplang.

Dia memperkirakan pasokan sebanyak 24 ton itu akan habis dalam waktu sehari. Tapi dia berharap hari selanjutnya bisa dikirim seusia DO sebanyak 32 ton.

“Untuk hari ini [Kamis] kami tetap membatasi pembelian sesuai SE Gubernur. Karena saya sendiri belum tahu, apakah penambahan pasokan ini hanya sesaat atau untuk seterusnya.” Pembatasan konsumsi itu rinciannya, Rp300.000 untuk truk dan bus besar, Rp200.000 untuk truk sedang dan Rp100.000 untuk mobil pribadi.

Pengelola SPBU Sekarpace, Joko Suseno, juga menyampaikan pasokan solar dari depot sudah bertambah menjadi 16 ton, dari biasanya hanya 8 ton itupun untuk dua hari saat pembatasan. Pasokan solar di SPBU Sekarpace tiba pukul 10.30 WIB.

“Kami memang diminta siap 24 jam untuk pembongkaran dan pengisian solar. Selama ini, pengisian disesuaikan dengan zonasinya, dan kami berada di zona I dimana pengiriman dilakukan pukul 06.30 WIB – 10.00 WIB,” kata Joko.

Seperti diketahui, penambahan pasokan ini ditujukan untuk mengurai antrean truk dan bus di SPBU. Tetapi, baik menurut Sumarsono dan Joko, butuh waktu untuk mengembalikan kondisi antrean ke kondisi normal.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Teguh Dwi Paryono, menegaskan SE Gubernur soal pengendalian konsumsi solar tidak dicabut. Sehingga meskipun pasokan solar ditambah, SPBU diminta tetap membatasi konsumsi solar agar tidak terjadi rush.

”Kami juga minta masyarakat bisa mengerti. Pasokan solar sudah kami tambah tidak terbatas, seberapapun akan kami penuhi, bahkan sampai siang ini penambahan pasokan sudah mencapai 35%. Kami minta tidak ada lagi upaya penimbunan atau rush dari masyarakat,” kata Teguh, kepada Solopos.com, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya