SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Antrean Pembelian Solar JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Ilustrasi Antrean Pembelian Solar
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

BANTUL-Konsumsi solar nonsubsidi di Bantul berangsur naik menyusul kelangkaan solar bersubsidi beberapa waktu terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Subaryoto mengatakan, volume konsumsi solar non subsidi mulai naik kendati jumlahnya belum signifikan. Kenaikan baru mencapai sekitar dua hingga lima persen.
“Mulai naik meski tidak signifikan,” katanya Rabu (10/4).

Kendati demikian kenaikan konsumsi solar non subsidi masih belum diimbangi dengan ketersediaan SPBU yang banyak menjual bahan bakar tersebut.

Dari total 29 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Bantul, kini baru ada dua yang menjual solar nonsubsidi. Yakni SPBU Niten dan Singosaren.

Adapun untuk menyiasati kelangkaan solar, Disperindagkop telah meminta manajemen SPBU membatasi pembelian solar bersubsidi.

Pembatasan itu menurutnya telah disepakati seluruh SPBU. Selain membatasi jumlah pembelian, juga diatur jam pembelian.

“Misalnya ada batasan jam bagi yang tergolong boleh membeli solar bersubsidi, tentu akan lebih memudahkan pengawasan,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Disperindagkop Bantul Sulistyanto berjanji bakal mengawasi penimbunan solar di tengah kelangkaan saat ini.

“Setiap hari kami lakukan cek ke lapangan. Kalau masyarakat menemui ada indikasi penimbunan silakan dilaporkan,” tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya