SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU. (JIBI/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Sales Branch Manager Pertamina Rayon V Yogyakarta, Joko Priyambodo, mengatakan tidak ada pengurangan kuota BBM bersubsidi solar yang belakangan ini dikeluhkan langka di SPBU wilayah Soloraya.

Joko menduga kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) solar karena meningkatnya mobilitas masyarakat menyusul pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dikatakan Joko Priyambodo saat ditemui wartawan di Pertashop Kadipiro, Solo, Kamis (21/10/2021). Joko mengatakan tidak ada pengurangan pasokan solar ke Depo maupun SPBU.

Ia menduga setelah pelonggaran PPKM ini permintaan meningkat hingga membuat sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mengendalikan penjualan. Tujuannya agar mereka tidak over kuota.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Polresta Solo Tangani 17 Aduan Korban Pinjol Ilegal, Kebanyakan Diteror

Pengendalian distribusi sepenuhnya merupakan kebijakan SPBU. Sementara Pertamina hanya bisa membantu mengatur agar tidak ada kekosongan solar di SPBU yang berada dalam satu jalur.

“Secara nasional terjadi pengendalian yang sama. Mitigasi urai antrean ya dengan SPBU membatasi nomina pembelian misal yang biasanya 200 liter sekarang hanya boleh 100 liter saja. Kalau dari Pertamina hanya coba mengatur agar tidak dalam satu jalur itu semua habis,” terangnya.

Lebih lanjut, Joko menepis isu bakal dihilangkannya subsidi solar. Justru saat ini para pemangku kebijakan tengah melakukan diskusi dengan opsi penambahan kuota subsidi.

Penyesuaian Kuota

“Kuota solar bersubsidi memang terbatas. Jadi teman-teman SPBU mengendalikan agar enggak over kuota. Kalau kuota sudah ditambah oleh pihak regulator kan bakal gampang. Terakhir saya dapat info diskusi itu sudah sampai di Kementerian Keuangan. Karena penambahan subsidi juga bakal menggerus APBN,” terang Joko.

Baca Juga: Klaster Covid-19 PTM Solo Meluas, Vaksinasi Anak Belum Jelas

Sembari menunggu kemungkinan penyesuaian kuota baru, SPBU mengantisipasi dengan melakukan pengendalian. Tujuannya agar tetap maksimal melayani permintaan dengan stok yang ada.

Joko menyarankan kendaraan pribadi roda empat seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner beralih dari solar ke BBM nonsubsidi. Hal itu mengingat solar bersubsidi memang seharusnya diprioritaskan bagi kebutuhan niaga. Pertamina juga terus berupaya melakukan sosialisasi soal sasaran pengguna solar tersebut.

“Kalau untuk solar tidak tertulis dalam SK atau Perpres wajib beli produk lain selain solar. Dalam surat edaran BPH Migas [Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi] itu hanya volumenya, liternya, bukan kendaraannya. Memang itu dari kami [Pertamina] dan SPBU terus sosialisasikan agar kendaraan roda empat pribadi bisa beralih ke substitusi,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, beredar informasi masyarakat mengeluhkan solar langka di wilayah Soloraya. Polres Sukoharjo bahkan sampai melakukan patroli ke SPBU guna menindaklanjuti informasi mengenai kelangkaan solar tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya