SOLOPOS.COM - Soimah Pancawati (Suara.com)

Solopos.com, PATI -- Selain dikenal dengan ikan bandeng dan kerajinan  kuningan juwangi, Pati juga  merupakan rumah bagi sosok selebriti yang identik dengan gaya ketawa lepasnya. Soimah Pancawati, wanita yang mengawali karir selebritinya sebagai seorang seniwati ini adalah asli kelahiran Pati, 41 tahun silam.

Awal karirnya di layar televisi dimulai stasiun televisi lokal sebagai pembawa acara untuk beberapa program khas lokal. Dalam wawancaranya di kanal Youtube Dodit Mulyanto, Soimah tinggal di Pati sampai dia lulus SMP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada tahun 1995, Soimah pindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi di SMKI dan fokus belajar seni disana. Seni yang dia pelajari adalah sinden dan dia akui sedikit sekali peminat sinden saat itu karena dianggap tidak berkelas, padahal banyak filosofi yang Soimah bisa pelajari dan praktekan dalam kehidupan dari belajar sinden itu.

Baca Juga : Pasar Tunggu Kebangkitan Kerajinan Kuningan Juwana

Ekspedisi Mudik 2024

Akrab disapa Ma’e,  Soimah mengaku sejak kecil tidak memiliki keinginan menjadi seorang seniwati.  Bahkan waktu sekolah jika ditanya soal cita-cita, dirinya tidak tahu bagaimana menjawabnya karena dirinya sendiri tidak tahu mau jadi apa kedepannya.

Soimah juga mengatakan ada satu profesi yang sempat dia sebutkan terkait cita-cita, yaitu sebagai dokter.karena waktu itu dirinya suka pakai seragam dokter kecil yang sempat jadi tren kala itu. Namun itupun hanya sekedar ucapan saja dan tidak ada keseriusan.

Karir keartisannya hingga sekarang diakui  adalah hasil dari mengalirnya hidup yang berjalan. Namun darah seni ini memang sudah menagalir dari sang ayah yang seorang dalang di desa tempat tinggalnya di Pati saat itu.

Baca Juga : Tayub Pati Bertahan di Tengah Persepsi Negatif Masyarakat

Lahir dari keluarga dalang, Soimah dididik  layaknya orang susah, meski secara perekonomian,  keluarga Soimah ini berada di level menengah. Waktu itu untuk makan saja seakan-akan dipersulit padahal sebenarnya orang tuanya mampu kalau hanya menyediakan makanan sehari-hari.

Di usianya yang masih kecil saat itu, Soimah  harus membantu orang tuanya bekerja dengan mengasapi ikan. Perlakuan orang tua ini membuat Soimah sempat marah karena dirinya iri dengan teman-temannya yang bisa bebas bermain layaknya anak-anak normal.

Pelajaran ini bisa dipahami Soimah saat ibunya meninggal. Disitulah nilai-nilai  kemandirian yang diajarkan orang tuanya  bisa dia terapkan.

Baca Juga : Lastri, Sosok Hantu Penasaran Pemburu Lelaki Hidung Belang

Karena tinggal di keluarga yang mata pencaharian utamanya adalah nelayan, saat masih kecil,  karena selalu membantu orang tuanya untuk mengasapi ikan hasil tangkapan, tangan Soimah sering menjadi kemerah-merahan. Karena itu juga, Soimah saat masih sekolah jadi pribadi yang sangat pemalu di mana dirinya selalu menyembunyikan tangan.

Karena tinggal di daerah pesisir, Soimah juga mengaku kalau badannya banyak sisik-sisik ikan yang menempel di badannya. Hal itu dikarenakan air yang digunakan untuk mandi adalah air pantai.

Sebagai seniwati, Soimah dipercaya menjadi salah satu juri di setiap kompetisi adu bakat, seperti Indonesia Mencari Bakat, Stand Up Comedy hingga Dangdut Academy. Dirinya juga pernah menjadi host untuk acara talkshow di salah satu stasiun televisi swasta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya