SOLOPOS.COM - Soimah Pancawati (Instagram @showimah)

Solopos.com, PATI—Kawasan Pegunungan Muria di Jawa Tengah yang membentang dari Kabupaten Jepara, Kudus hingga Pati ini kaya akan beragam potensi. Tidak hanya pada sektor alam, religi, sejarah dan pariwisata saja, ternyata ada tokoh dari kawasan Muria Raya yang juga melenggang ke industri layar kaca nasional, yaitu Soimah Pancawati.

Lahir di Kabupaten Pati, 42 tahun silam, putri dari seorang dalang ini tumbuh besar di kawasan pesisir pantai utara Jawa Tengah. Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Dodi Mulyanto, Senin (14/2/2022), Soimah menceritakan masa kecilnya dididik layaknya orang miskin meskipun kedua orang tuanya adalah pelaku seni terpandang saat itu.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Sebagai warga pesisir, kedua orang tuanya juga bekerja sebagai nelayan. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Soimah harus membantu orang tuanya mengasapi ikan hasil tangkapan ayahnya dari laut. Kondisi ini membuat Soimah kadang iri dengan teman-teman yang lain di mana mereka masih bisa bermain di waktu-waktu senggang.

Baca juga: Riwayat Gunung Muria: Dulu Terpisah, Sekarang Bersatu dengan Pulau Jawa

Mengasapi Ikan

Soimah juga menceritakan untuk makan saja dia harus berusaha keras membantu orang tuanya, meski secara ekonomi tidak kekurangan. Bahkan karena selalu membantu kedua orang tua mengasapi ikan, tangan Soimah menjadi merah. Hal ini membuatnya minder dan selalu menyembunyikan tangannya.

Soimah juga mengaku banyak sisik ikan menempel di badannya. Kulitnya juga tidak semulus sekarang, karena air yang dipakai untuk mandi adalah air asin.

Namun, semua kesulitan dan didikan keras itu membentuknya sebagai sosok yang mandiri. Dia menyadari hal tersebut setelah kematian ibunya.

Sebagai bentuk membalas kasih sayang dan didikan ibunya, Soimah ingin mengabulkan permintaan ibunya yang menginginkan dia menjadi seorang seniwati meskipun sejak awal Soimah sendiri tidak ingin menjadi seniwati. Tahun 1995, Soimah hijrah ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi bidang kesenian di SMKI.

Baca juga: Profil Muria Raya yang Diusulkan jadi Provinsi Baru

Melenggang ke New York

Kesenian yang dia pelajari saat itu adalah karawitan dengan fokus sebagai sinden, karena masih sedikit peminatnya karena dianggap sebagai profesi rendahan dan tidak berkelas. Padahal, banyak filosofi yang Soimah pelajari dari belajar sinden. Dihimpun dari Wikipedia, nama artis dari Muria Raya itu melambung saat bergabung dengan kelompok musik hip hop asal Yogyakarta, Jogja Hip Hop Foundation.

Dengan bergabungnya grup musik tersebut, Soimah sempat terbang ke New York, Amerika Serikat pada 2011 silam untuk menghadiri sebuah acara festival seni Asia di sana. Dia mengaku tidak menyangka bisa terbang ke sana karena latar belakangnya yang lahir dari keluarga pesisir di pantura Jawa tengah.

Baca juga: Profil Banyumasan, Calon Provinsi Baru di Jawa Tengah

Hingga sekarang, wajah Soimah sering tampil di layar kaca nasional di mana dia didapuk menjadi juri sebuah acara pencarian bakat hingga memandu acara talkshow. Soimah yang sekarang lebih banyak tinggal di Yogyakarta ini mengaku bahwa kariernya di industri hiburan nasional ini adalah hasil dari mengalirnya hidup yang berjalan.

Namun darah seni ini memang sudah menagalir dari sang ayah yang seorang dalang di desa tempat tinggalnya di Pati saat itu. Lewat wawancaranya di Podcast #Closethedoor yang dipandu oleh Deddy Corbuzier, Soimah mengaku saat ini sedang membangun sebuah pendopo di rumahnya yang ada di Yogyakarta untuk mewadahi para pencita seni di segala bidang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya