SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Waroeng Gayeng, tempat nongkrong dengan suasana heritage

Dengan meningkatnya coffee house culture dan lifestyle di Solo khususnya di Laweyan, di mana dalam beberapa tahun terakhir kedai-kedai kopi bermunculan di sepanjang Jl Dr Radjiman, kehadiran Waroeng Gayeng pastinya kian meramaikan tren budaya kuliner di Kota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Waroeng Gayeng dari Roemahkoe Heritage Hotel, Minggu (30/5), resmi membuka warung dengan suasana yang santai dan terbuka, seperti halnya marung makan wedangan yang senantiasa melekat di hati masyarakat Solo. Hanya saja, berbeda dengan tempat wedangan lain yang lebih banyak menyajikan minuman hangat, di Waroeng Gayeng justru sebaliknya.

Konsep warung juga dimunculkan dalam servis dan operasional di mana pengunjung dapat memesan langsung ke counter. “Tak kalah pentingnya, harga menu di Waroeng Gayeng juga setia pada konsep tersebut. Terjangkau namun kualitas dan rasa dijamin,” tutur General Manager Roemahkoe, Iskandar, kepada wartawan, Minggu. Mulai dari harga Rp 3.000 hingga Rp 20.000, warung ini membidik kalangan anak muda dan anak-anak sekolah.

Dari konsep tersebut, Waroeng Gayeng diharapkan dapat merasakan suasana yang akrab dan menyenengkan ketika berkunjung. Nama-nama minuman es yang ditampilkan pun diharapkan dapat menampilkan senyum di bibir pengunjung, seperti EsTi Cibol, es timun Sibolga, es Jeng Soemidjo atau es jenang sum-sum dan kacang ijo.

Tak lengkap rasanya jika tidak ada kopi. Di Waroeng Gayeng, kopi yang ditampilkan adalah kopi tetes. “Menggunakan Vietnamese drip, kopi yang digiling fresh disajikan dengan susu kental manis,” tambah Wakil Direksi Roemahkoe, Fitri Trisnawati.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya