SOLOPOS.COM - Seorang wasit mengeluarkan kartu kuning untuk seorang pemain bola. Ist/Dok

Solopos.com– Kartu kuning dan merah mungkin sudah tidak asing lagi di pertandingan sepak bola. Potongan kertas berwana merah dan kuning itu biasa dikeluarkan wasit untuk menjatuhkan sanksi kepada pemain yang melakukan pelanggaran. Namun, kapan tepatnya kartu penanda hukuman itu mulai digunakan dalam pertandingan sepak bola?

Kartu kuning dan merah kali pertama diperkenalkan ke publik dalam perhelatan Piala Dunia 1970 di Meksiko. Sistem sanksi tersebut diciptakan berkat inspirasi dari seorang wasit asal Inggris, Ken Aston.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aston pernah diminta menjadi wasit dalam laga antara Chile dan Italia di Piala Dunia 1962. Laga yang dijuluki sebagai The Battle of Santiago itu terkenal sebagai pertandingan paling kejam sepanjang sejarah sepak bola dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

Aston bahkan harus bersiul saat terjadi pelanggaran pertama saat laga bary berlangsung 12 detik. Di menit ke-12, dia memutuskan mengusir pemain Italia, Giorgio Ferrini, dari lapangan. Akan tetapi, Ferrini menolak keluar lapangan. Wasit bahkan membutuhkan bantuan polisi untuk mendepak pemain kelahiran 1939 itu dari pertandingan. Aston kembali mengeluarkan salah satu pemain dari lapangan sebelum Chile akhirnya berhasil merebut kemenangan dengan skor 2-0.

Laga tersebut memberi pelajaran berharga bagi para wasit. Kejadian yang dialami Aston juga terluang kembali di Piala Dunia Inggris, empat tahun kemudian, khususnya dalam laga Inggris lawan Argentina.

Saat itu, salah seorang pimpinan Komisi Arbitrasi FIFA bahkan harus turun kelapangan untuk membantu wasit Rudolf Kreitlein dalam upaya pengusiran pemain Argentina, Antonio Ratin. Laga itu berakhir dengan protes keras pelatih Inggris, Alf Ramsey, yang meminta penjelasan dari wasit atas apa yang terjadi dengan para pemain yang dijatuhi hukuman.

Kejadian itu membuat Ken Aston menyadari pentingnya sebuah sistem hukuman untuk para pemain untuk menjaga sportivitas. Sebab, sangat sulit mengusir pemain dari lapangan hanya dengan kata-kata.

Saat kembali ke rumahnya di Kensington Avenue, wasit kelahiran 1915 itu tak sengaja melihat lampu merah di jalan. Dari sana lah, insipirasi menciptakan kartu kuning dan merah muncul.

“Saat saya mengemudi di lampu merah yang menyala, saya berpikir, kuning berarti berhati-hati, merah berarti berhenti atau keluar,” ucap dia sebelum meninggal dunia pada 2011 lalu, seperti dilansir betshoot.com. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya