SOLOPOS.COM - Eks Lurah Gajahan, Suparno. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Eks Lurah Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, Suparno, yang baru saja dibebastugaskan gara-gara kasus pungli, mengaku tidak tahu menahu tentang pemasangan spanduk dukungan warga terhadapnya.

Ia juga menegaskan tidak menggerakkan warga agar memasang spanduk dukungan itu untuknya. “Terkait pemasangan spanduk demi Allah saya tidak tahu. Paling saya hanya monitor saja kok ada spanduk ngapa ta. Tapi demi Allah saya tidak memerintahkan,” tuturnya saat ditemui Solopos.com di Kantor Kelurahan Gajahan, Senin (3/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suparno mengaku tahu warga merasa kehilangan dan bermaksud memberikan dukungan moril kepadanya. Kondisi tersebut menurutnya tidak lepas dari kinerja dan interaksi intensif yang ia bangun selama ini dengan warga Gajahan.

Baca Juga: Sebar Pesan Broadcast, Wali Kota Solo Gibran Kobarkan Perang Terbuka Melawan Pungli

“Saya tahu warga mendukung saya. Itu kan hasil dari bakti saya kepada warga. Saya itu hampir semua warga sini kenal. Sebab saya tidak duduk saja di belakang meja. Hari Jumat atau saat longgar saya keliling, bertemu dengan warga,” imbuh eks Lurah Gajahan Solo, Suparno.

Selain berinteraksi dengan warga untuk ikut membantu kesulitan yang mereka hadapi, Suparno mengaku sering menyerap aspirasi dari mereka. Ihwal gejolak warga terkait pembebastugasannya, Suparno menegaskan sudah mencoba untuk meredam.

Legawa

“Saya legawa, saya salah, saya mengakui salah. Kalau untuk menggerakkan warga demi Allah enggak. Saya mengimbau malah aja ngunu kui. Saya tahu dukungan warga ke saya, tresnane warga saya tahu. Tapi ya sudah lah, saya salah,” katanya.

Baca Juga: Dicopot Karena Pungli, Lurah Gajahan Solo Ternyata Pernah Bongkar Praktik Pungli Uang Keamanan

Suparno mencontohkan upayanya pada Senin pagi meredam beberapa warga yang bermaksud menggelar unjuk rasa di Balai Kota Solo. Ia memang tidak menemui warga secara langsung, tapi ia meminta Linmas dan Ketua RW memantau.

“Nek aku moro neng warga sing meh demo, ndak dikira aku ngoyak-ngoyak kon demo. Maka saya minta Linmas berkeliling. Warga kandani aja dho gerak, mesakke aku. Saya ingin ini cepat selesai, jangan jalan sendiri-sendiri lah,” tambahnya.

Baca Juga: Kecewa Lurah Gajahan Solo Dipecat, Sejumlah Warga Galang Spanduk Dukungan

Ke depan Suparno meminta warga Gajahan tidak lagi melakukan berbagai aksi yang menurutnya justru akan kontraproduktif. “Di mana pun saya [bertugas] akan tetap mengabdi untuk kebaikan masyarakat, demi kebaikan semua,” tegasnya.

Suparno tidak lagi menjabat Lurah Gajahan, Solo, per Senin (3/5/2021). Ia dianggap melanggar aturan karena memberikan tanda tangan persetujuan kepada petugas linmas untuk menarik pungutan kepada pelaku usaha di pertokoan wilayah Gajahan. Dalihnya untuk zakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya