SOLOPOS.COM - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida memberikan keterangan pers di Kabupaten Magelang, Rabu (20/11/2019). (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, MUNGKID — Potensi letusan kecil Gunung Merapi yang berada wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih ada. Demikian ditegaskan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida.

"Erupsi itu akan berulang terus, Gunung Merapi ini karakternya sangat lengkap dari yang erupsi kecil seperti sekarang sampai erupsi yang besar," katanya pada sosialisasi kondisi Gunung Merapi di Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2019).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia menyebutkan Gunung Merapi kaya tipe erupsinya, erupsi 2006 berbeda dengan 2010, dan yang sekarang pun erupsinya berbeda. Menurut dia, tipe letusan Merapi, antara lain freatik yang terjadi pada awal 2018, 2012, dan 2014, kemudian letusan besar namanya suplinian, fulkanian, kemudian yang akhir-akhir ini eksplosif tetapi kecil.

Ia menuturkan letusan kecil-kecil seperti embusan kemarin tidak bisa dideteksi karena kecilnya, yaitu dari data-data seismograf dari data deformasi tidak kelihatan. Pascaletusan Minggu (17/11/2019), aktivitas Merapi kini sudah turun tetapi masih ada potensi letusan lagi karena volkanotektoniknya masih ada.

Hal itu, ujar dia, menunjukkan adanya suplai dari dalam Gunung Merapi. Ia menuturkan yang paling berbahaya dari Gunung Merapi adalah awan panasnya. Karena itu, tegasnya, awan panas Merapi harus tetap diwaspadai warga.

"Konsentrasi kita Wedus Gembel-nya itu, sebarannya ke mana sebagian besar dari arah selatan sampai ke utara. Kalau sekarang sebarannya ke arah selatan," katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Kamis (21/11/2019).

Ia mengimbau masyarakat mengikuti terus informasi dari BPPTKG. Sedangkan rekomendasi BPPTKG saat ini masih sama, yakni jarak 3 km dari puncak tidak boleh ada aktivitas.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya