SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO—Sejumlah tim internal Persis Solo menghormati keputusan manajemen Laskar Sambernyawa yang hendak bermarkas sementara di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, musim ini.

Mereka enggan campur tangan lebih jauh meski tetap berharap Persis dapat mencari homebase sementara di sekitar Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembina PS Unsa-ASMI, Rio Arya Surendra, mengatakan Persis yang berstatus klub profesional memiliki kewenangan mementukan homebase sesuai kebutuhan tim. Menurut Rio, keputusan Persis untuk boyongan ke Bekasi pasti sudah ditimbang masak-masak.

“Harus dipahami, sebagai klub profesional mereka punya privilege untuk menentukan markasnya. Kami pribadi menghormati hal itu. Namun memang ada baiknya manajemen mencari stadion di sekitar Solo agar tetap dekat dengan suporter,” ujar Rio saat dihubungi , Selasa (29/1/2019).

Secara pembinaan pemain muda, Rio mengakui perpindahan Persis ke Bekasi tak berdampak signifikan terhadap tim internal. Dia mengatakan kewajiban menggelar kompetisi untuk 26 tim internal ada pada Askot PSSI Solo meski Persis sempat punya ide membikin turnamen sendiri bertajuk Syahdana Cup. Sayang, turnamen yang diwacanakan sejak setahun lalu itu belum jelas sampai sekarang.

“Syahdana Cup itu masih di awang-awang, kami tidak berharap banyak meski Pak Dedy [Dedy M. Lawe, Sekjen Persis] sempat menawarkan ide itu pada kami musim lalu. Sekarang yang perlu didorong justru kompetisi internal rutin dari PSSI Solo. Sejak terakhir diputar musim 2016/2017, sampai sekarang kompetisi internal belum kunjung dimulai lagi.”

Sementara itu, AD Batik cuek dengan rencana homebase Persis di Stadion Patriot. Menurut Sekjen AD Batik, Romli, hubungan tim internal dengan Persis selama ini cenderung kurang sinergis, bahkan sejak tim belum dikelola PT Persis Solo Saestu (PSS).

“Ibaratnya kami hanya diperhatikan kalau mereka ada maunya. Kalau mereka ke Bekasi ya silakan saja, toh tidak berpengaruh terhadap pembinaan klub-klub internal,” kata dia.

Romli menyebut kewenangan Persis dalam pembinaan tim internal belum jelas menyusul silang sengkarut dengan Askot PSSI Solo. Dia menyebut problem di Piala Soeratin U-17 tahun lalu (saat ada dua Persis di kompetisi) menjadi salah satu bukti ketidaksepahaman kedua pihak tentang pembinaan pemain muda. “Sebelum bicara soal pembinaan tim internal, harus diperjelas dulu siapa yang berwenang,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya