SOLOPOS.COM - Seorang pembalap dengan umbrella girl yang setia memayunginya. Ist/google image

Formula 1 2018 resmi meniadakan grid girl.

Solopos.com, MADRID — Penghapusan grid girl atau gadis pendamping para pembalap di Formula 1 (F1) mulai musim 2018 terus menuai kritikan. Setelah Bernie Ecclestone dan Niki Lauda geram dengan kebijakan itu, giliran petinggi Moto GP buka suara dengan aturan anyar di ajang jet darat. Moto GP memastikan tak akan mengikuti jejak F1 karena menilai pelarangan grid girl sebagai bentuk “diskriminasi”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik baru F1, Liberty Media, Rabu (31/1/2018) kemarin, menyatakan tak akan menggunakan lagi grid girl sebagai bagian dari balapan. Selain tak lagi cocok dengan imej F1, grid girl dianggap tidak memberi dampak signifikan terhadap popularitas ajang balapan tersebut. Keputusan itu kemudian menjadi perbincangan di seluruh dunia dan mengisi halaman utama di banyak surat kabar.

[Baca: F1 Hilangkan Grid Girl Mulai Musim Ini]

CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengatakan Moto GP tidak berminat mengikuti langkah F1 yang melarang keberadaan grid girl. Dia menilai upaya tersebut merupakan bentuk diskriminasi pada perempuan. “Mengatakan tidak pada wanita tampaknya salah menurut saya,” ujarnya seperti dilansir Motorsport, Jumat (2/2/2018).

Hal senada disampaikan juara bertahan Moto GP, Marc Marquez. Rider Honda ini menilai tak ada yang salah dengan grid girl sepanjang tidak melanggar norma-norma tertentu. Menurut Marquez, keberadaan grid girl layak dihormati seperti halnya profesi lain. “Itu cuma sebuah pekerjaan, sama seperti yang lain dan banyak orang mendedikasikan diri pada hal itu.”

Mantan supremo F1, Bernie Ecclestone, bahkan secara frontal menyebut pelarangan grid girl sebagai kebijakan munafik. Dia tak melihat alasan bagi siapapun untuk tersinggung dengan keberadaan para perempuan itu. “Negara saat ini sedikit munafik. Gadis-gadis tersebut bagian dari pertunjukan. Pembalap dan penonton menyukai mereka,” sembur Ecclestone dilansir The Sun.

Disinggung penampilan grid girl yang menjurus seronok, dia menampik. “Mereka berpakaian dengan baik. Saya pikir Rolex dan Heineken [sponsor F1] tidak akan memiliki gadis yang tidak rapi di sana.”

Seorang grid girl, Rebecca Cooper, pun gemas ingin mengomentari aturan yang menghilangkan ladang penghasilannya. Dia menilai pelarangan grid girl tidak ada hubungannya dengan memperjuangkan harkat dan martabat perempuan, melainkan hanya sebatas hitung-hitungan komersial.

“Mereka mengatakan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Menghentikan kami dari pekerjaan yang kami cintai,” cuit Copper melalui akun Twitter-nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya