SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo menyirami pohon kelapa genjah yang ditanamnya di lahan pertanian Giriroto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022).(Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Solopos.com, SUKOHARJO — Petani milenial Desa Sanggang, Bulu, Sukoharjo, Janu Hari Setiawan, meminta pendampingan Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) dalam penanaman kelapa genjah di Kabupaten Sukoharjo.

Kendati demikian, Janu mengakui perawatan tanaman kelapa genjah memang lebih mudah. Mengingat sebelumnya sudah ada penanaman pohon kelapa dengan batang yang tinggi di desanya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Jadi secara perawatan lebih mudah di banding durian. Cuma memang harapan kami ada pendampingan program ini ke depan dari DPP Sukoharjo. Sehingga kami mendapat jatah pupuk subsidi dan lebih profesional dalam pengelolaanya,” katanya.

Saat ini pihaknya telah melakukan perawatan tanaman seperti olah tanah pelubangan memakai pupuk kandang dan juga dolomit. Kemudian pemupukan berikutnya menurutnya bisa memakai pupuk urea atau pupuk kandang dengan jangka waktu dua kali dalam satu tahun.

Sebelumnya dalam pertemuannya saat kunjungan presiden di desanya, dia sempat meminta solusi atas permasalahan hama kera dan listrik untuk pengambilan air.

kelapa genjah di Sukoharjo
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, Senin (15/8/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Baca juga: Apa itu Kelapa Genjah yang Ditanam Presiden Jokowi di Sukoharjo?

Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, saat ditemui Solopos.com, Senin (15/8/2022) mengatakan telah mempersiapkan pemetaan lokasi hingga industrialisasi seperti yang diinstruksikan presiden.

Sukoharjo diwacanakan menerima sejumlah 55.000 batang bibit kelapa genjah. Namun ternyata Kabupaten Sukoharjo hanya mendapatkan alokasi bibit tanaman sebanyak 110.000 batang. Alokasi target areal penanaman seluas 1.000 hektare.

Sementara itu, untuk mengoptimalkan penanaman 110.000 batang tersebut dia telah mempersiapkan beberapa langkah.

“Sebenarnya tanaman kelapa tidak jauh berbeda degan tanaman lain bahkan lebih mudah. Hanya yang perlu diwaspadai adalah serangan hama penyakit tanaman yang biasa disebut wangwung [kumbang kelapa/kumbang badak],”jelasnya.

Namun, menurutnya permasalahan hama tersebut bisa diatasi dengan kebersihan lingkungan. Selain itu petani perlu menciptakan satu kondisi dengan menyediakan habitat baru agar hama tidak menyerang kelapa.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Petani Muda Sukoharjo Curhat Soal Listrik dan Hama Kera

“Kami sudah sampaikan dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP), Surabaya, siap mendampingi. Penyuluh kami siap mengantisipasi. Karena wangwung harus dicegah sejak dini,” ujarnya.

Sementara itu ditanya terkait kesiapan warga akan hal itu, dia mengatakan optimistis dan percaya warga dapat mencapai target tersebut.

“Saya melihat antusiasme masyarakat khususnya yang di lokasi kegiatan sangat siap. Kami minta kepada yang bersangkutan [penerima bantuan pohon kelapa genjah] untuk merawat, memelihara, karena itu tidak sulit,” jelasnya.

Menurutnya dalam sehari hanya dibutuhkan waktu 10-15 menit untuk menyiram tanaman sekaligus pemupukan. Sementara kelapa genjah bisa menjadi investasi jangka panjang diandalkan.

Bagas meyakini penanaman kelapa genjah akan berjalan sesuai target. Masih banyak lokasi pekarangan maupun hamparan tanah yang bisa difungsikan untuk tanaman kelapa genjah di Sukoharjo.

Baca juga: Jokowi Sebut 800 Juta Jiwa Terancam Krisis Pangan, Bagaimana Indonesia?

Selain itu, antusias dan respons dari masing-masing wilayah atau 12 kecamatan di Sukoharjo cukup baik. Menurutnya usai penanaman dengan presiden, banyak warga yang menanti mendapatkan bibit kelapa genjah tersebut.

“Tanaman yang kami berikan kepada warga adalah milik warga. Kami memberikan kail kepada masyarakat. Gunakan pancing itu untuk meningkatkan ekonomi,” kata dia.

Meskipun dia menyadari hasil produksi tanaman kelapa genjah baru dapat dirasakan pada tahun ketiga. Namun, menjelang tiga tahun itu dia mengatakan sudah ada tanaman yang siap dipanen dalam jangka pendek yang disisipkan di sela penanaman kelapa genjah.

“Jadi kami tidak hanya sekadar ingin menanam tapi kami akan dampingi sampai itu berproduksi. Nanti di Kabupaten Sukoharjo [akan ada] sentra kawasan [industrialisasi] di mana tanaman kelapa genjah itu kita tanam, [di lokasi yang sama] kita akan bikin unit pengolahannya,” katanya.

Dia mengatakan akan terus melakukan evaluasi apakah nanti akan tetap mengoptimalkan komoditas gula semut atau gula merah atau justru minyak kelapa. Namun, jika melihat varietas kelapa genjah bali kuning maka yang lebih tepat menurutnya adalah komoditas gula semut.

Baca juga: Jokowi Sebut 800 Juta Jiwa Terancam Krisis Pangan, Bagaimana Indonesia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya