Bola
Selasa, 14 April 2020 - 19:45 WIB

Soal Pemotongan Gaji, Manajemen Persis Solo Diminta Buka-Bukaan Kondisi Keuangan

Chrisna Chaniscara  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain Persis Solo menjalani latihan. (Istimewa/Official Persis Solo)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah suporter Persis Solo prihatin dengan belum jelasnya pencairan gaji pemain selama kondisi force majeure pada April-Juni 2020. Mereka mendesak manajemen klub segera memberi solusi ihwal pembayaran gaji pemain.

Suporter menilai profesionalisme Persis dipertaruhkan apabila tak segera merampungkan tanggungjawabnya pada anggota skuad. Pembina Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, mempertanyakan soal nominal pemotongan gaji pemain yang tak kunjung ada kepastian.

Advertisement

Temuan 74 Butir Amunisi Senpi di Doyong Sragen Diselidiki Polisi, Milik Siapa?

Akibatnya, Hapidin dkk. belum menerima gaji sejak bulan ini. Beberapa waktu lalu manajemen Persis mewacanakan pemotongan gaji pemain sekitar 80%-85% selama kondisi force majeure hingga Juni. Hal itu sesuai arahan PSSI yang membolehkan klub membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial maksimal 25%.

Advertisement

Akibatnya, Hapidin dkk. belum menerima gaji sejak bulan ini. Beberapa waktu lalu manajemen Persis mewacanakan pemotongan gaji pemain sekitar 80%-85% selama kondisi force majeure hingga Juni. Hal itu sesuai arahan PSSI yang membolehkan klub membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial maksimal 25%.

“Mestinya segera dicari solusi, jangan membuat pemain menunggu dalam ketidakpastian. Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, pemain jelas sangat butuh pemasukan untuk menopang biaya hidup,” ujar Ginda saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/4/2020).

Ginda menilai tidak semua pemain memiliki usaha sampingan atau tabungan memadai yang dapat diharapkan untuk menyambung hidup selama pandemi. Menurut Ginda, profesionalisme Persis sebagai klub dipertaruhkan apabila tak segera memberi kejelasan ihwal gaji pemain.

Advertisement

WHO: Virus Corona 10 Kali Lebih Mematikan Dibanding Flu Babi

Kelompok pendukung Persis, Surakartans, memahami keuangan klub anjlok menyusul pemberhentian sementara kompetisi. Namun mereka menilai hal itu tidak bisa menjadi alasan yang membuat gaji pemain molor. Apalagi Persis kini tidak lagi mengeluarkan biaya operasional menyusul peliburan pemain sejak pertengahan Maret.

“Tidak mungkin tidak punya dana. Mestinya gaji pemain bisa segera dibayar meskipun dengan mencicil,” ujar perwakilan Surakartans, Adith.

Advertisement

9 Pemuda dari Boyolali, Sukoharjo, dan Sragen Diciduk Saat Pesta Miras di Andong

Pendukung Persis asal Grogol, Sukoharjo, Sardi, menilai masa pandemi Covid-19 menjadi ujian sejauh mana profesionalitas Laskar Sambernyawa. Sardi menagih komitmen manajemen yang sejak awal berambisi membentuk Persis sebagai super club.

“Soal gaji pemain mestinya bukan menjadi soal jika pengelolaan klub profesional,” ujarnya. Sementara itu, bos Persis Solo, Vijaya Fitriyasa, belum dapat dikonfirmasi hingga Selasa sore.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif