SOLOPOS.COM - Dream Theater (Roadrunner Record)

Rajawali Indonesia Communications, selaku promotor Jogjarockarta International Rock Music Festival memindahkan kembali venue ke Stadion Kridosono.

Harianjogja.com, SLEMAN–Rajawali Indonesia Communications, selaku promotor Jogjarockarta International Rock Music Festival menyatakan tidak mau membuat perdebatan tentang tepat atau tidaknya Candi Prambanan dijadikan tempat konser rock menjadi polemik yang justru akan merusak nama Indonesia di dunia internasional. Atas dasar itulah akhirnya mereka memindahkan kembali venue ke Stadion Kridosono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga : Konser Dream Theater Pindah Lagi, Kembali ke Kridosono

“Kami khawatir kalau ini menjadi polemik yang justru akan merusak nama Indonesia. Dengan kedatangan Dream Theater yang merupakan artis internasional, konser ini tentu akan mendapat sorotan dunia. Karena itu akhirnya kami mengalah,” terang CEO Rajawali Indonesia Communications, Anas Syahrul Alimi saat jumpa pers di Bogey’s Teras Hyatt Regency, Jalan Tentara Palagan Pelajar, Sleman, Kamis (28/9/2017).

Seperti diberitakan sebelumnya, promotor Jogjarockarta International Rock Music Festival akhirnya memutuskan memindahkan kembali venue acara ke Stadion Kridosono. Pentas musik rock ini sebenarnya awalnya memang akan dihelat di Stadion Kridosono, tapi karena ditengah perjalanan penyelenggara memperoleh izin untuk menggelar konser di Candi Prambanan, maka tempat konser dipindah.

Tapi karena ada beberapa pihak yang merasa keberatan jika konser digelar di candi peninggalan Hindu itu, akhirnya Rajawali Indonesia Communications memutuskan pindah tempat lagi.

Anas mengakui, hal yang paling mempengaruhi keputusan untuk memindahkan venue Jogjarockarta adalah protes yang dilayangkan oleh Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI).

Anas mengatakan, pada tanggal 26 September atau H-3 sebelum perhelatan dilaksanakan, tiba-tiba ia mendapat pesan yang pengirimnya mengaku sebagai Ketua Umum IAAI. Pesan tersebut berisi surat keberatan dari IAAI.

“Mereka protes dan minta dipindah. Kami sebelumnya tidak pernah dihubungi dan diajak ngobrol. Tiba-tiba surat itu menjadi viral dan media-media langsung menulis itu tanpa ada konfirmasi dari kami,” katanya.

Anas menyesalkan kenapa surat protes tidak dikirimkan jauh-jauh hari. Padahal pihaknya sudah menyiarkan perpindahan venue dari Stadion Kridosono ke Candi Prambanan pada tanggal 8 September 2017.

Dengan adanya kejadian ini, ia sebagai pelaku bisnis merasa resah karena ketidakjelasan regulasi. Pasalnya, sambung Anas, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilman Farid dan pihak-pihak terkait sebelumnya sudah memberikan lampu hijau. Semua pihak, saat dirinya dan tim memaparkan tentang perhelatan ini, mengatakan Candi Prambanan aman untuk dijadikan venue Jogjarockarta.

Lebih jauh ia menerangkan, perpindahan lokasi konser tidak terlalu dipermasalahnya oleh para pengisi acara. Artis-artis yang akan tampil, sebutnya, memahami keadaan. “Kesedian artis dan support mereka menjadi semangat tersendiri bagi kami.”

Sedangkan untuk panggung dan lain-lain, Anas mengatakan semuanya aman dan terkendali. Ia menyampaikan, dua panggung untuk tempat mentas para musisi sudah berdiri. Bahkan, ia mengatakan untuk panggung yang diperuntukkan bagi artis Indonesia sudah bisa dilakukan cek sound.

“Untuk Dream Theater cek soundnya besok. Semua sesuai jadwal. Tidak ada yang delay. Hal ini karena vendor menambah tenaga sampai lima kali lipat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya