SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Insiden pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat (Jabar) belum lama ini menjadi viral dan mengundang banyak perhatian, khususnya umat Islam. Bahkan di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), ribuan umat Islam yang tergabung dalam Komunitas Nahi Munkar Surakarta (Konas) menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolresta Surakarta, Selasa (23/10/2018).

Meski video pembakaran bendera berkalimat tauhid itu viral dan mengundang banyak perhatian sampai di Kota Solo, salah satu ulama kondang asal Kota Solo, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, enggan menanggapinya. Ia bahkan mengaku tak mengetahui kejadian pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di Garut tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya tidak pernah tahu, saya tidak pernah mengikuti berita,” ujar pendakwah yang dikenal lewat lantunan selawatnya itu kepada Solopos.com seusai acara doa bersama di Gedung Bustanul Asyiqin, Semanggi Kidul, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (24/10/2018), sebelum berangkat umrah ke Tanah Suci bersama 144 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf menegaskan dirinya lebih pilih fokus berdakwah lewat selawat bersama para jemaah. “Saya hanya mengikuti selawat saja,” tandas ulama kelahiran 20 September 1961 itu.

Meski begitu, Habib Syech yang berangkat umrah bersama 144 orang, Rabu (24/10/2018), berjanji akan mendoakan seluruh masyarakat Indonesia saat ia berada di Tanah Suci Makkah dan Madinah, Arab Saudi. Habib Syech bersama rombongannya akan menjalankan ibadah umrah dan akan kembali ke Indonesia pada 6 November 2018 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya