SOLOPOS.COM - Nikita Mirzani (Instagram @nikitamirzanimawardi_17)

Sam Aliano bersama dengan anggota asosiasinya melaporkan kasus tersebut ke KPI untuk mencekal kemunculan Nikita Mirzani di televisi.

Solopos.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Muda, Sam Aliano melaporkan artis sensasional Nikita Mirzani ke komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Belakangan ini, Nikita menghadapi kasus hukum lantaran dilaporkan telah menyebarkan kebencian dan menghina Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmayanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia dituduh mengunggah kebencian melalui akun Twitter pribadi yang bernama @NikitaMirzani pemain film Comic 8 tersebut. Sebelumnya, Gerakan Pemuda Anti Komunis (GEPAK) telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

“Kami barusan serahkan pengantar surat ke komisioner ke pihak KPI, KPI menerima, dan kami juga sempat berbincang apa yang kita sampainkan apa yang terjadi dalam beberapa hari lalu,” ujar Sam Aliano saat ditemui di kantor Komisi Penyiaran Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017).

“Bahwa yang dilakukan Nikita Mirzani dengan menyebarkan kebencian terhadap tentara TNI yaitu Jendral Gatot dalam akun Twitternya dimana itu disebut dalam film G30 S PKI seharusnya Jenderal Gatot dalam lubang buaya tersebut,” tambahnya.

Sam Aliano bersama dengan anggota asosiasinya melaporkan kasus tersebut ke KPI untuk mencekal kemunculan Nikita Mirzani di televisi. Pasalnya mereka menganggap kalau wanita 31 tahun itu dianggap sebagai pemecah belah bangsa Indonesia dan menimbulkan kegaduhan atas cuitan di Twitternya tersebut.

“Kami sebagai asosiasi dan saya ketua Sam Aliano bersama anggota saya Kami mendesak pihak KPI mencekal tayangan terhadap pada siapapun yang memecah belah bangsa dengan melakukan kegaduhan masyarakat di hari-hari yang buat kita gembira adanya ulang tahun TNI dan kami melihat ada pernyataan pas ulang tahun TNI dari Nikita Mirzani bahwa Gatot Jenndral panglima masuk kedalam buaya,” paparnya.

“Kami marah, karena di lubang buaya itu tempat dimana Jendral-jendral mati di dalamnya yang dibunuh oleh PKI pada zaman itu artinya itu masuk kedalam. Oleh karena itu kami kecewa, kami tidak menerima sangat keterlalauan apa yang terjadi lewat di akun Twitternya,” tutup Sam Aliano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya