SOLOPOS.COM - Puluhan member di Surabaya ingin agar MeMiles beroperasi lagi. (detik.com)

Solopos.com, SURABAYA -- Meski polisi menganggap MeMiles adalah investasi bodong, tak demikian oleh nasabah yang notabene adalah korban. Puluhan member MeMiles mengaku tak merasa merugi atau tertipu seperti apa yang disebut polisi.

Mereka juga meminta agar aplikasi MeMiles diaktifkan kembali setelah diblokir begitu kasus ini mencuat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu member MeMiles yang protes aplikasi kesayangannya ditutup adalah Putri Arista Mawardiani warga Wiyung, Surabaya. Putri tak merasa dirugikan kendati telah melakukan top up hingga Rp 200 juta selama tiga bulan keanggotaan. Selama itu ia belum mendapat reward atau hadiah apa pun seperti yang dijanjikan MeMiles.

"Saya sudah 28 kali top up, untuk reward motor, tanah, HP, rumah, tanah," katanya di Surabaya, Rabu (15/1/2020), seperti dikutip detik.com.

Disinggung keuntungan apa yang didapatkan? Dia mengatakan keuntungannya dari vendor barang yang dijualnya melalui slot iklan di MeMiles. Putri mengaku telah mendapatkan keuntungan hingga Rp 45 juta. Ia tak merasa rugi dengan nilai keuntungan yang jauh dari nilai uang yang sudah ia top up. Ia mengatakan uang Rp200 jutanya yang hilang adalah risiko bisnis.

"Saya pikir saya tidak dirugikan. Karena saya pikir setiap bisnis ada risikonya. Harapan saya, dan member lainnya hanya ingin MeMiles bangkit lagi, gitu aja deh," imbuhnya.

Lebih jauh Putri menyebutkan tiga poin ikrar member MeMiles. Pertama, aplikasi MeMiles tetap dibutuhkan dan merasa disejahterakan oleh aplikasi tersebut. Kedua, member berharap agar aplikasi MeMiles bangkit kembali untuk Indonesia. Ketiga, para member MeMiles percaya bahwa aplikasi tersebut akan bisa mengubah (nasib) masyarakat Indonesia.

"Kami menginginkan MeMiles bangkit lagi, entah mau dalam keadaan apa pun, entah manajemen seperti apa, pokoknya yang penting MeMiles bangkit lagi," lanjutnya.

Sebagai pebisnis, Putri merasa diuntungkan MeMiles dengan mendapatkan slot iklan yang diklaimnya lebih murah dari pada aplikasi lain. Dia mengklaim tidak berharap reward.

"Slot iklannya murah, kalau kita menjadi member aktif rewardnya bisa diberikan. Bukan hanya itu keuntungannya, tapi bisa juga dari vendor maupun UKM yang mereka tawarkan. Dan MeMiles bukan aplikasi investasi tapi aplikasi pasar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya