SRAGEN--Ketua Forum Komunikasi Dewan Pendidikan Soloraya, Dr Arif Suryono, meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen jangan hanya menyalahkan guru ketika hasil Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Kabupaten Sragen tahun 2012, mengecewakan.
Ditemui Solopos.com di Rumah Makan Roso Joyo Sragen, Rabu (5/9/2012), Arif mengungkapkan langkah utama yang harus dilakukan Dinas Pendidikan yaitu mengavaluasi secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab kegagalan sebagian besar guru, saat ujian PLPG. Setelah tahu apa penyebabnya, harus ada tindak lanjut menyikapi hal itu. “Hasil PLPG bisa menjadi salah satu parameter untuk mengetahui sejauhmana tingkat profesionalitas guru. Ketika banyak guru yang gagal saat ujian, berarti banyak guru yang belum memenuhi standar profesiaonalitas guru,” ungkapnya.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Evaluasi yang dilakukan dinas, terangnya, misalnya terkait langkah apa yang selama ini dilakukan dinas untuk meningkatkan profesionalitas guru. Apakah program-progranya sudah mengarah pada peningkatan kompetensi guru atau belum. “Jika dinas sebenarnya sudah melakukan upaya peningkatan kompetensi guru, tapi kualitas guru masih belum memadai, guru tersebut yang bermasalah,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, jumlah peserta PLPG tahun 2012 asal Sragen sebanyak 1.056 guru. Mereka mengikuti PLPG secara bergelombang, dalam delapan tahap. Setelah diumumkan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sebagai penyelenggara PLPG, hanya 275 guru yang dinyatakan lulus PLPG. Sisanya, 767 guru diberi kesempatan mengulang ujian PLPG, tujuh guru didiskualifikasi, satu guru ditunda karena melahirkan, satu guru tidak hadir PLPG karena meninggal dan lima guru diberi catatan panggil ulang.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
