SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA -- Ridwan Kamil mengaku memperjuangkan untuk menduduki jabatan Gubernur Jawa Barat (Jabar) dua periode lebih realistis ketimbang mencalonkan diri sebagai presiden di 2024. Meski demikian, pria yang akrab disapa Kang Emil ini tidak menutup pintu menjadi orang nomor satu di republik ini.

"Kalau dua periode [menjabat Gubernur Jabar] lebih realistis. Kalau masalah nasional [menjadi capres], masih agak gelap di mata saya. Saya tahu diri," ujar Kang Emil seperti dikutip Solopos.com, saat mengisi acara di d'Rooftalk, Selasa (8/6/2021) malam WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski belum punya pandangan untuk menjadi capres, Ridwa Kamil yakin politik bukan matematika yang bisa dihitung. Ia belajar dari pengalaman KH Ma'ruf Amin yang sama sekali tak muncul dalam ingar bingar Pilpres 2009. Namun di-injury time justru namanya yang disandingkan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 menghadapi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Bambang Pacul Kecewa Rekaman Suara "Siapa Pun Capresnya, Puan Maharani Wakilnya" Beredar Ke Publik

Tak dimungkiri nama Ridwan Kami menjadi salah satu capres maupun cawapres potensial untuk 2024. Hal ini mengingat namanya sering menduduki dalam daftar lima tokoh nasonal teratas yang meraih elektabilitas tertinggi dalam sejumlah survei.

Salah satu kendala besar yang dialami Ridwan Kamil adalah ia bukan orang partai. Artinya, ia belum memiliki kendaraan yang mau mengusungnya.

Tokoh Potensial Capres

Sementara itu, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mensahihkan bahwa Ridwan Kamil adalah salah satu tokoh potensial untuk diusung menjadi capres maupun cawapres di 2024.

Baca Juga: Satkar Ulama Indonesia Sebut Airlangga Layak Jadi Capres 2024

Adi mengatakan setidaknya Ridwan Kamil memiliki tiga modal. Pertama adalah posisinya sebagai Gubernur Jawa Barat, provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Modal kedua adalah kinerjanya mendapat apresiasi positif dari masyarakat. "Modal ketiga adalah tingginya elektabilitas. Tidak mudah untuk bisa mendapat posisi lima besar di survei elektabilitas," ujar Adi.

"Tiga variabel inilah yang akan menjadikan Kang Emil meski tak punya partai politik, mereka akan realistis. Parpol ketika ingin bertanding dan ingin menang, mereka harus realistis. Tidak hanya ingin memaksakan mencalonkan diri."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya