SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Jajaran komisi III DPRD Klaten meninjau instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten pada Kamis (20/5) lalu.

Kedatangan mereka dilatarbelakangi oleh munculnya bau yang diduga berasal dari sistem penanganan limbah RSI yang sempat dikeluhkan warga beberapa bulan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Komisi III DPRD Klaten, H Sri Sudibyo SE kepada Espos, Minggu (23/5), mengatakan pihak RSI Klaten sudah melakukan pembenahan dalam mengelola limbah baik padat maupun cair dalam beberapa bulan terakhir untuk menanggapi keluhan warga. Dia menjelaskan, beberapa langkah yang ditempuh pihak RSI Klaten antara lain meninggikan cerobong IPAL dan menggunakan jenis batuan dari lereng Merapi untuk menyaring air limbah. Hasilnya, bau limbah yang sempat dikeluhkan warga beberapa bulan lalu itu sudah tidak muncul lagi. “Kami sudah menanyakan langsung kepada beberapa warga yang berada di sekitar RSI. Kata warga, bau itu kali terakhir muncul sekitar lima bulan lalu,” ujar Sudibyo.

Sudibyo menjelaskan, teknologi IPAL yang diterapkan RSI sudah sesuai dengan standar sehingga aman bagi lingkungan. Menurutnya, sisa air dari hasil IPAL milik RSI Klaten bisa digunakan sejumlah ikan untuk hidup. Hal itu, kata Sudibyo, membuktikan bahwa air dari IPAL RSI Klaten tidak mengandung racun dan aman bagi lingkungan. “Kami sudah melihatnya sendiri. Ikan-ikan itu tetap bisa hidup meski berada di air hasil IPAL,” papar anggota dari Fraksi PKS ini.

mkd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya