SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ramadan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Informasi akan adanya perbedaan hari pertama Ramadan disikapi oleh DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Solo. Di mana LDII Solo menyerahkan sepenuhnya penentuan hari pertama Ramadan 2022 kepada pemerintah.

Hal itu disampaikan Ketua DPD LDII Solo, Muhammad Zain, saat diwawancara wartawan, Sabtu (26/3/2022). “Sebagai warga negara yang baik kami tentu mengikuti pemerintah yang punya alatnya, termasuk hari Lebaran nya,” tutur dia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Zain mengaku bersyukur pemerintah sudah mengumumkan bolehnya umat Islam menunaikan ibadah Salat Tarawih di masjid, termasuk Salat Jumat. Menurut dia LDII Solo menyambut kebijakan yang telah diumumkan Presiden Joko Widodo itu.

“Alhamdulillah dari LDII Solo kemarin ada pengumuman dari Pak Presiden boleh Tarawih, boleh Jumatan dan sebagainya. Kami menyambut baik, karena di LDII sendiri sebulan penuh ada tadarus Al Quran di setiap kegiatan majelis taklim,” ujar dia.

Baca juga: Adakan Salat Tarawih, Takmir Masjid Agung Solo Tunggu SE Wali Kota

Zain menjelaskan kegiatan tersebut sebelumnya dilakukan melalui Zoom. Namun seiring sudah dibolehkannya kegiatan itu oleh pemerintah, LDII Solo akan mengaktifkannya kembali. Tapi dia mengakui tadarus Alquran secara langsung di masjid dengan prokes.

Penerapan prokes mulai dari memakai masker, pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun dan penyediaan tempat cuci tangan pakai sabun di depan masjid. “Sekarang alhamdulillah karena sudah dibolehkan oleh pemerintah,” terang dia.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Solo, M. Mashuri menjelaskan dalam penentuan hari pertama Ramadan 2022 pihaknya menunggu keputusan PBNU. Seperti sebelumnya PBNU akan melihat hilal dalam penentuan 1 Ramadan 2022.

“Kami melihat hilal nanti. Jadi kami pas di akhir bulan ini akan bersama lembaga falaqiyah kami dari PCNU, PWNU dan PBNU akan saling berkomunikasi menempatkan orang di titik-titik yang sudah disepakati bersama untuk melihat bulan,” ujar dia.

Baca juga: Pengurus LDII dan Pimpinan PCNU Solo Bertemu, Ternyata Ini Tujuannya

Bila bulan sudah terlihat, menurut Mashuri, awal Ramadan 2022 sudah bisa ditentukan. Ada beberapa lokasi di Tanah Air yang dijadikan lokasi untuk meneropong hilal. Setelah ada keputusan dari PBNU, hal itu diumumkan ke NU di daerah.

Disinggung bila terjadi perbedaan awal Ramadan tahun ini, Mashuri mengaku akan menghormati hal itu. Tapi dia berharap pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) bisa menyatukan perbedaan tersebut seperti Ramadan yang lalu.

“Dari menteri sebelumnya kan bisa diseragamkan antara metode rukyatul hilal dengan hisab. Kalau metode teman yang lain kan dengan hisab atau hitungan kalender. Tapi kalau tetap beda ya kami menghormati itu, pasti kami hormati,” tegas dia.

Penghormatan PCNU Solo menurut Mashuri berlaku ketika ternyata hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022 berbeda. “Kalau toh nanti Hari Raya nya berbeda ya kami menghormati. Tapi aja poso milih keri, terus bakdo ne milik disik,” ujar dia tertawa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya