SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melihat salah satu gerbong kereta produksi PT Inka Madiun, Kamis (18/1/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Istana menegaskan pernyataan Luhut Pandjaitan yang akan membuka dosa Amien Rais tak mewakili Presien atau Pemerintah.

Solopos.com, JAKARTA — Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menegaskan bahwa pernyataan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tidak mewakili sikap Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Luhut kesal dengan pernyataan Amien Rais yang menuding pemerintah ngibul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“[pernyataan] Pak Luhut menurut saya, tidak mewakili sikap Presiden, ini perlu digarisbawahi,” kata Johan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Sebelumnya, Luhut dibuat marah oleh pernyataan mantan Ketua MPR Amien Rais. Amien menyebut program bagi-bagi sertifikat gratis kepada warga merupakan pengibulan. Baca juga: Amien Rais Peringatkan Jokowi Tak Ganggu Kepulangan Rizieq Shihab.

“Jangan asal kritik aja. Entar kalau kau jadi pejabat, saya tahu track record-nya kok. Background saya spion juga. Kalau kau ngerasa paling bersih, kau boleh ngomong,” kata Luhut di gedung BPK, Senin (19/3/2018).

Luhut kemudian meminta Amien untuk melihat ke depan. Namun, jika pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tetap terus melontarkan pernyataan, maka Luhut siap membuka dosa tokoh reformasi tersebut. Baca juga: Amien Rais Tuding Lahan Indonesia Dikuasai Asing, Pemerintah Pertanyakan Datanya.

“Dosamu banyak juga kok. Sudahlah diam saja lah. Yang lalu, lalu, kita lihat ke depan. Tetapi, jangan main-main, kita juga bisa cari dosamu kok. Memang kau siapa?” ujarnya.

Amien Rais memang mengkritik pembagian sertifikat tanah yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Amien menyebut ada pembohongan dalam program bagi-bagi sertifikat tanah karena 74 persen tanah di negeri ini dikuasai oleh kelompok tertentu namun didiamkan oleh pemerintah.

“Ucapan Pak Luhut disampaikan dalam sebuah seminar, gayanya kan begitu Pak Luhut, tidak mencerminkan sikap Presiden atau tidak mencerminkan sikap pemerintah. Itu lebih pada sikap pribadi Pak Luhut yang gaya penyampainannya juga seperti itu, seperti pemilihan kata. Pak Amien Rais juga begitu kan gayanya suka blak-blakan baik Pak Amien maupun Pak Luhut,” tambah Johan.

Karena itu, Johan pun meminta agar maksud dari pernyataan Luhut itu ditanyakan langsung kepada Luhut. Baca juga: Luhut Ancam Buka Dosa Amien Rais, Begini Pembelaan PAN.

“Lebih baik ditanya lebih detail lagi ke Pak Luhut apa maksud yang disampaikan itu, tapi saya minta teman-teman juga jangan melihat secara parsial, tapi konteksnya dia bicara panjang lebar itu, jangan kemudian yang mencuat soal saya akan cari-cari dosa itu,” tambah Johan.

Perang kata antara Luhut dan Amien itu juga memicu tanggapan dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menilai pemerintah harus menerima kritikan secara bijak dan tak arogan.

“Pemerintah tak perlu arogan dalam menanggapi kritik. Negeri ini dibangun bukan untuk menjadi negara kekuasaan. Karena itu kedaulatan berada di tangan rakyat. Tapi rakyat juga tak boleh absolut,” kata SBY dalam jumpa pers Tour de Jawa Barat Partai Demokrat di Purwakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya