SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo mengaku angkat tangan mengenai permasalah Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang ditemui di berbagai sekolah di Solo. Padahal NISN digunakan untuk mengisi data siswa dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai syarat pendaftaran Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013.

Permasalahan terkait NISN itu antara lain masih adanya siswa yang belum memiliki NISN sebagai kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar dan berlaku sepanjang masa yang membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah se-Indonesia. Selain itu di beberapa sekolah ditemukan siswa yang memiliki NISN yang tidak terlacak bahkan memiliki NISN ganda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdikpora, Rakhmat Sutomo, menjelaskan pihaknya tidak mempunyai kewenangan dan kebijakan terkait revisi atau perbaikan NISN yang bermasalah, karena pengelolaan NISN diatur langsung oleh program data pokok pendidikan (dapodik) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, semuanya diatur pusat,” jelasnya saat ditemui Solopos.com setelah mengisi acara di SMP Negeri 1 Solo, Jumat (21/12/2012).

Rakhmat menilai masih adanya ditemukan permasalahan NISN itu bisa terjadi karena ada permasalahan server di pusat, karena proses pendataan dan pengelolaan NISN dilakukan melalui sistem komputerisasi dan online.

“Jika masalahnya ada di server, mau tidak mau harus menunggu pusat menyelesaikan masalah itu,” paparnya.

Dia juga menjelaskan proses untuk mendapatkan NISN dari pusat dinilai cukup susah, karena setelah sekolah memasukkan sumber data siswa dan melalui proses validasi dan verifikasi, sekolah harus data siswa itu agar diterima sistem di pusat. Untuk itu dia berharap agar sekolah sabar menunggu hingga pemerintah pusat merespons ajuan revisi yang telah mereka kirim.

Meski demikian Rakhmat juga menjelaskan pihaknya tidak putus kontak kepada pemerintah pusat untuk menyelesaikan permasalahan NISN tersebut. Dia mengaku sudah beberapa kali menghubungi pemerintah pusat.

“Sekarang yang bisa dilakukan ya hanya menunggu,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan beberapa sekolah di Solo kesulitan mengisi PDSS karena permasalahan NISN. Di antaranya SMA Negeri 1 Solo mendapati 22 siswa melapor memiliki NISN yang tidak valid sehingga tidak terlacak di sistem, selain itu ada sebanyak 45 siswa yang diketahui memiliki NISN ganda.

Sementara itu di SMK Negeri 2 Solo tidak ditemukan siswa yang memiliki NISN ganda, tetapi masih ada siswa yang belum memiliki NISN. Wakil Kepala I SMKN 2 Solo, Sigit Susilo, menjelaskan pihaknya sudah berusaha untuk menyelesaikan permasalahan itu dengan mengirim ajuan perbaikan NISN melalui e-mail ke Kemendikbud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya