SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Asosiasi Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia memperkirakan akan ada kenaikan penjualan terhadap produksi mainan lokal jika Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib diberlakukan terhadap produk mainan di 2011.

Selama tahun 2010 ini para produsen mainan khususnya jenis edukatif dan tradisional mencapai penjualan US$ 6 juta. Sementara pada tahun 2011 diperkirakan akan naik sampai 15-20%.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Dengan adanya SNI ini, maka ada seleksi dan kontrol berbagai mainan yang diimpor. Kesempatan inilah yang harus dimanfaatkan oleh produsen mainan lokal untuk bersaing dengan mainan impor. Saya optimis tahun 2011 penjualan mainan lokal bisa meningkat
hingga 15-20 %,” kata Ketua Asosiasi Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI) Dhanang Sasongko, Minggu (26/12)

Dhanang menambahkan bahwa penjualan mainan pada tahun 2010 tidak mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2009. Saat ini terdapat 58 produsen mainan yang tergabung dalam APMETI.

Dikatakannya untuk mendukung SNI wajib ini, pemerintah harus segera mensosialisasikannya kepada masyarakat dan lembaga pendidikan, mengadakan pembiayaan murah (Kredit Usaha Kecil), serta mempermudah akses pasar bagi produsen mainan lokal.

Sementara itu produsen mainan asal Semarang Fakhrudin mengatakan sebaliknya. Menurutnya tahun depan kondisi penjualan produk mainan belum menjanjikan karena meningkatnya harga kebutuhan pokok.

“Mainan bukan prioritas, jadi pastinya masyarakat lebih mementingkan beli kebutuhan pokok dulu baru ke mainan,” tambahnya.

Mengenai SNI wajib mainan yang segera diberlakukan pada 2011 mendatang, ia telah mempersiapkan diri.

“Yang sudah saya persiapkan adalah menggunakan label berbahasa Indonesia pada setiap mainan. Selain itu juga saya terus menjaga mutu mainan yang diproduksi,” terang Fakhrudin.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya