SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pelanggan provider telepon seluler mengeluhkan kian maraknya pesan promo, iklan, hingga penawaran pinjaman secara instan melalui layanan short messages servis (SMS) atau pesan pendek. Tak hanya mengganggu, SMS blast ini berpotensi menjadi modus penipuan.

Di antaranya SMS yang mengganggu itu berisi pinjaman tanpa agunan dan pengajuan kredit tanpa perlu Bank Indonesia Checking (BI Checking). Selain itu, pelanggan pun mempertanyakan keamanan nomor pribadi mereka dan adanya kemungkinan penyalahgunaan data.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pelanggan asal Solo, Noura, mengaku SMS blast semacam ini sangat mengganggu. Dalam sehari ia bisa menerima SMS berisi iklan, promo, dan penawaran sebanyak 5 kali.

“Kalau SMS dari provider bolehlah. Tapi, ini kebanyakan iklan dan penawaran. Bagaimana mereka ini tahu nomor pribadi saya? Khususnya pinjaman, padahal saya tidak pernah mengajukan kredit,” ujar karyawan swasta ini, saat ditemui Solopos.com, Selasa (6/8/2019).

Dia kerap memperoleh SMS baik dari yang berisi iklan ataupun promo. Sedangkan pesan singkat dari nomor pribadi banyak berisi penawaran pinjaman dengan berbagai kemudahan, seperti pencairan proses cepat 1 hari, tanpa BI checking, hingga berdalih pinjaman online yang mengatasnamakan koperasi.

Menurutnya, upaya yang dilakukannya adalah mengeblok SMS dari nomor privat atau long number. Sementara dari SMS merchant, ia belum tahu bagaimana cara menyetopnya. Alhasil, sejumlah SMS penting kerap terlewatkan lantaran banyaknya pesan pendek blast yang masuk ke nomor pribadinya. Ia pun menyayangkan bocornya nomor pribadi kepada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

“SMS blast ini banyak masuk terutama setelah saya menelepon. Misalnya, kita sedang lewat area tertentu atau ke luar kota, maka SMS iklan langsung masuk. Ada juga penawaran jualan handphone. Bagaimana dia bisa masuk ke nomor saya. Apa karena beberapa kali saya beli pulsa di counter ya?”tanyanya.

Hal serupa diungkapkan Ali. Karyawan swasta asal Klaten ini khawatir data maupun nomor pribadinya disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia pun mempertanyakan dari mana pihak-pihak tersebut mengetahui nomor pribadinya.

Ali menambahkan dalam sehari ia bisa menerima SMS semacam ini sebanyak 3-4 kali. Kebanyakan pesan singkat tersebut berisi penawaran pinjaman dana online.

“Saya khawatir mereka itu dapat nomor saya dari mana, sedangkan saya tidak kenal dengan nomor-nomor tersebut. Jangan-jangan ini disalahgunakan,”ungkapnya.

Wiraswasta asal Solo, Joko Waluya, juga merasa terganggu dengan adanya SMS blast tersebut. Ini terutama SMS yang menagih pinjaman online. Menurutnya, nomor telepon seluler adalah data pribadi yang tidak semestinya disebarluaskan tanpa izin.

“Kadang setelah diblok nomor pun, bakal muncul lagi nomor lain. Bahkan, ada yang berbau mesum masuk ke handphone anak saya yang masih SMP. Bagaimana ini?”protesnya.

Marketing Communication Indosat Ooredoo Solo, Irwan Merandoko, mengatakan jika pelanggan merasa terganggu terkait SMS blast ini bisa langsung melapor dengan menekan layanan tertentu Indosat melalui *185*4#. Dalam hal ini pihaknya bakal mengecek laporan pengaduan tersebut disertai tindakan yang sesuai.

“Kami juga sudah menyosialisasikan ini kepada masyarakat. Jika pengirimnya ada nama Indosat itu resmi dari kami. Begitu pula sender dengan nomor tiga digit,”paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya